Film Indonesia Remake Film Lawas

Film Indonesia Remake Film Lawas

[ad_1]

Industri film Indonesia sudah hadir sejak abad ke-20 dengan segudang karya populer dari para sineasnya. Beberapa di antaranya bahkan memiliki cult following hingga kini, seperti halnya berbagai film Indonesia remake film lawas berikut ini.

Hadir dalam berbagai format dan genre, film Indonesia ini mengusung konsep yang tidak jauh berbeda dengan sumber aslinya. Bahkan sebagian versi remake film lawasnya dapat menawarkan sesuatu yang baru dan raih jumlah penonton jutaan kala dirilis di bioskop.

BACA JUGA: Sorot Problema Korea, Ini 6 Judul dalam Seri Film Whispering Corridors yang Sangat Mencekam

6 Film Indonesia Remake Film Lawas

Apa saja film-film Indonesia remake film lawas tersebut? Simak daftarnya berikut ini.

1.

Catatan (Harian) Si Boy (2011)


Catatan Si Boy merupakan film rilisan 1987 yang sangat populer di masanya. Berkat hal tersebut, film ini memiliki beberapa sekuel dan remake hingga kini. Salah satunya yang paling baru adalah Catatan (Harian) Si Boy arahan Putrama Tuta yang tayang di bioskop pada 2011 lalu.

Film Indonesia remake film lawas tersebut menampilkan Satrio, seorang pria yang hidupnya hanya berputar pada otomotif, bengkel, dan balap liar. Suatu ketika, ia bertemu Natasha yang berusaha mencari seorang pria bernama Boy, yang disebut-sebut memegang kunci atas masa lalu ibunya. Walau berfokus pada deretan karakter baru, film baru ini tetap membawa nuansa layaknya sang sumber asli dan tetap menampilkan beberapa karakter penting di film lawasnya.

BACA JUGA: 8 Foto Selebritis Bersama Binatang Kesayangannya Sungguh Menggemaskan

2.

Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! (2016-2017)


Bagi penikmat tontonan berbau komedi, Warkop DKI menjadi tontonan wajib yang tak boleh dilewatkan begitu saja dengan segudang momen pengundang tawanya. Melalui popularitas film dan pemerannya, Falcon Pictures berminat untuk memproduksi film Indonesia remake film lawas berjudul Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! yang dibagi menjadi dua bagian.

Disutradarai oleh Anggy Umbara, film yang terbagi menjadi dua part ini menampilkan Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian dan Tora Sudiro sebagai Dono, Kasino dan Indro. Kisahnya sendiri berpusat pada tiga sahabat yang menjadi aparat keamanan dengan reputasi buruk. Pada satu kegiatan patroli, mereka diberikan buku berisi peta harta karun dan menjalani petualangan ke Malaysia demi menemukannya.

BACA JUGA: Sorot Problema Korea, Ini 6 Judul dalam Seri Film Whispering Corridors yang Sangat Mencekam

Walau komedi yang digunakan pada Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! ini dianggap hanya mengambil dari beberapa film lawasnya, film baru tersebut tetap mampu meraih 6,8 juta penonton pada bagian pertama dan 4 juta di bagian keduanya. Torehan tersebut membuat keduanya masuk dalam film dengan jumlah penonton terbanyak di Indonesia.

3.

Ini Kisah Tiga Dara (2016)


Usmar Ismail adalah salah satu orang yang mempelopori bangkitnya industri film Indonesia di masa lampau. Ada banyak sekali karya yang ia hadirkan untuk publik, salah satunya film komedi musikal berjudul Tiga Dara yang dirilis 1956 silam dan sangat sukses secara komersial pada masanya. Hal inilah yang kemudian membuat Nia Dinata tertarik untuk menyutradarai film Indonesia remake film lawas dengan judul Ini Kisah Tiga Dara.

Dibintangi oleh Tara Basro, Shanty dan Tatyana Akman, film Indonesia keluaran 2016 ini tetap mengangkat kisah mengenai naik-turun hidup tiga saudari dalam menggapai ragam hal. Walau tampil lebih modern, film ini kurang disorot pada waktu perilisannya di bioskop beberapa tahun lalu. Saat ini, film arahan Nia Dinata tersebut bisa ditonton secara eksklusif via Bioskop Online.

4.

Galih dan Ratna (2017)


Galih dan Ratna merupakan dua karakter yang populer melalui film Gita Cinta dari SMA rilisan 1979 silam. Kala ditayangkan di bioskop, film ini mampu raih 162 ribu jumlah penonton yang dianggap banyak pada masanya. Larisnya secara komersial ini membuat Lucky Kuswandi tertarik untuk menjadi sutradara film Indonesia remake film lawas berjudul Galih dan Ratna yang hadir di bioskop pada tahun 2017 lalu.

Dibintangi Refal Hady dan Sheryl Sheinafia, film ini menampilkan kisah cinta remaja antara Galih dan Ratna dengan segala gejolak hidup mereka. Ketika tayang di bioskop, Galih dan Ratna mendapatkan apresiasi sangat tinggi, baik dari segi penceritaan hingga kesetiaannya pada sumber aslinya yang membuat film ini meraih ragam penghargaan bergengsi di masanya.

5.

Pengabdi Setan (2017)


Penikmat horor Indonesia tentu kenal dengan Pengabdi Setan arahan Joko Anwar rilisan 2017 lalu. Hadir dengan berbagai elemen mengerikan, film ini meraih kesuksesan secara komersial dengan torehan 4 juta penonton dan disukai berbagai kalangan.

Namun siapa sangka, film horor ini merupakan film Indonesia remake film lawas berjudul sama yang rilis tahun 1980 silam. Mengusung konsep serupa mengenai keluarga yang mengalami kejadian mistis dengan beberapa perubahan, film ini menawarkan horor yang lebih mengerikan dibanding sumber aslinya.

6.

Ratu Ilmu Hitam (2019)


Suzzanna adalah ikon horor Indonesia dengan segudang filmnya ketika masih aktif di industri perfilman. Salah satunya bahkan hadir kembali sebagai film Indonesia remake film lawas berjudul Ratu Ilmu Hitam yang tayang di bioskop pada 2019 lalu arahan Kimo Stamboel.

Meski tak menampilkan sosok legendaris tersebut, film ini tetap hadir dengan body horror yang tetap menjijikkan seperti film Ratu Ilmu Hitam versi lawas. Selain itu, ada pula satu karakter dukun yang menguatkan bahwa film terbaru Kimo Stamboel ini bersumber dari film lawas yang mempopulerkan Suzzanna tersebut.

Artikel Lainnya

[ad_2]

Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *