Site icon MultiNewsMagazine.com

Status Kota Depok Kembali Ke Zona Oranye, Masyarakat Diimbau Untuk Tetap Melakukan Personal LockDown

Status Kota Depok Kembali Ke Zona Oranye, Masyarakat Diimbau Untuk Tetap Melakukan Personal LockDown

 

Multinewsmagazine.com (24/8/2020) – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok kembali mengeluarkan rilis per Senin (24/8/2020) yang menginformasikan bahwa berdasarkan evaluasi Satgas Penanganan COVID-19 Pusat, untuk periode 17 Agustus sampai
dengan 23 Agustus 2020 Kota Depok kembali pada Status Daerah dengan RISIKO SEDANG (ZONA ORANYE).

“Kondisi ini harus terus kita perbaiki, karena perkembangan kasus masih terjadi secara fluktuatif dan hal ini terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia berdasarkan sumber infprmasi dari BLC Satgas Pusat,” ujar Mohammad Idris.

Gugus Tugas PP Covid-19 Kota Depok melakukan beberapa langkah pencegahan dan penanganan Covid-19, diantaranya melalui : 1. Konsolidasi teknis bidang pencegahan, dengan melakukan sosialisasi, pengawasan dan penertiban protokol kesehatan secara massive; optimalisasi Kampung Siaga Covid-19 berbasis RW; sosialisasi protokol kesehatan kembali ke rumah ketika pulang kerja dan sosialisasi personal lockdown, penyemprotan disinfektan pada area-area publik, dan lain-lain, 2. Konsolidasi teknis bidang penanganan, dengan melakukan tracing kasus dan tindaklanjut secara cepat, serta peningkatan swab test PCR, dan lain-lain, 3. Menerbitkan kembali Instruksi Walikota terkait langkah taktis pencegahan dan penanganan Covid-19 kepada Gugus Tugas, Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, Dinas Sosial, Satpolpp dan
Camat/Lurah.

Dalam kesempatan ini, pihak Gugus Tugas PP Covid-19 memohon kepada seluruh warga untuk mulai memproteksi diri dari ancaman penularan Covid-19 melalui PERSONAL LOCKDOWN : selalu menggunakan masker dalam beraktifitas, menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menghindari keramaian.

“Kita harus sadari bahwa penularan kasus dan peningkatan kasus tidak saja terjadi di Kota
Depok. Maka dari itu dengan posisi Kota Depok yang berada di poros Jabodetabek dan 60% warga Kota Depok bersifat commuter dengan pergerakan warga yang cukup tinggi, maka PERSONAL LOCKDOWN menjadi sebuah kebutuhan. ‘Lindungi diri, untuk menjaga keluarga dan orang-orang di sekitar kita’,” imbau Mohammad Idris. (Erna Multiningsih)

Exit mobile version