Multinewsmagazine.com (12/4/2022) – Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Elly Farida menyebut, usia yang telah lanjut membuat Lansia tidak mampu lagi melaksanakan puasa dengan baik. Pasalnya, kemampuan puasa para Lansia, tidak seperti orang sehat atau orang yang lebih muda.
“Lansia digolongkan sebagai kalangan yang mendapat keringanan disebabkan ‘uzur yang tidak dapat dihilangkan’. Maka puasa tidak wajib bagi anak-anak serta orang dengan gangguan jiwa. Serta tidak wajib bagi orang yang tidak mampu melakukannya disebabkan lanjut usia, atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan wajib mengeluarkan fidyah,” ujarnya, dalam tausiahnya yang ditayangkan melalui Youtube, Senin (11/04/22).
Dengan demikian, lanjutnya, mereka yang lanjut usia, dipandang tidak mampu berpuasa. Wali atau pendamping, harus membantu Lansia tersebut untuk menyalurkan fidyah harian.
Dia menambahkan, kalangan Lansia disarankan untuk terlibat aktivitas sosial dan latihan harian agar mengurangi efek lupa/ kepikunan dan tetap bersemangat dalam aktivitas sehari-harinya. Sambungnya, oang-orang lanjut usia adalah kalangan yang rentan, namun telah berkontribusi membentuk ketahanan keluarga.
“Maka, solidaritas sosial menuntut kita yang memiliki kemampuan dan kecakapan agar membantu Lansia di sekitar kita supaya tetap bahagia menyambut hari tua, lebih-lebih itu adalah keluarga kita,” ungkapnya.
Dikatakannya, Lansia harus mendapatkan pemantauan dan perhatian agar bisa lebih bahagia dan terus bersosialisasi di masa tuanya. Karena itu Lansia perlu untuk memiliki wali atau pendamping.
“Kota Depok yang mengusung program ketahanan keluarga, selalu berpesan kepada semua, bahwa peran anak, keluarga, serta lingkungan sekitar sangat diperlukan dalam menemani dan mendampingi perkembangan kesehatan Lansia yang ada di lingkungan keluarga sendiri, Birrul Walidain sebagai bakti dan kasih sayang kepada orang tua,” tutupnya.