Multinewsmagazine.com (30/11/2022) – Selang beberapa hari setelah usainya hajat Pilket LPM Pondok Petir digelar, berhembus kabar yang kurang sedap menimpa Suhendar, pejabat Lurah Pondok Petir.
Suhendar dituding melakukan intervensi terhadap penunjukan nama-nama DPT Tokoh, yang seharusnya bukan menjadi kewenangan dirinya. Dan disinyalir dirinya memasukan beberapa nama tokoh yang merupakan kerabat untuk memenangkan salah satu Calon Ketua LPM.
Saat disambangi dikediamannya, Sehendar membantah hal tersebut. Dirinya hanya memberi saran kepada pihak panitia saja atas atas beberapa nama tokoh yang sifanya nasional.
“Saat Panitia Pilket LPM mendatangi dan meminta saran saya, sebagai pejabat Lurah yang memang mempunyai tanggungjawab terhadap pelaksanaan Pilket LPM di wilayah Pondok Petir, saya hanya memberi saran dan masukan saja, terkait nama-nama Tokoh yang sifatnya nasional, yang kebetulan salah satu tokoh agama itu adalah adik saya, dan salah satu tokoh perempuan itu istri saya,” ungkap Suhendar.
Narasumber yang tidak bersedia disebutkan namanya menyebutkan bahwa yang awalnya rencana proses penentuan DPT itu akan divoting oleh semua RW, tapi ternyata sudah keluar 9 nama tokoh yang direkomendasi oleh Lurah Suhendar. Untuk hal ini Suhendar sekali lagi membantah dan mencoba meluruskan informasi yang sebenarnya.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa saya hanya memberi saran terkait nama DPT Tokoh yang sifatnya nasional, dan ternyata panitia menyetujui. Sebelum proses penetapan, kedua calon Ketua LPM Pondok Petir diundang, dan menandatangani, artinya sudah sepakat,” jelasnya.
Lebih lanjut Suhendar menambahkan, “Kalo misalnya ada pihak-pihak yang merasa keberatan, harusnya jangan tandatangan, masih bisa ada bargaining atau tawar-menawar,” tambahnya.
Sebelum menutup pembicaraan, Suhendar menegaskan bahwa dirinya tidak ada kepentingan-kepentingan, dan proses Pilket LPM di Pondok Petir sudah sesuai dengan Perwal No.13 Tahun 2021, Juklak dan Juknis.
“Adanya kekecewaan itu sifatnya manusiawi, adanya kecurigaan, itu wajar. Tapi intinya saya sudah bekerja sesuai kapasitas saya sebagai Lurah,” katanya.
Di tempat yang berbeda, Rahmat Hidayat, selaku incumbent yang gagal untuk melanjutkan kepemimpinannya, merasa legowo atas kekalahannya, dan tidak mempermasalahkan apa pun penyebab kekalahannya.
“Alhamdulillah saya legowo, dan saya tidak mempermasalahkan apa pun penyebab kekalahan saya, semua sudah menjadi ketentuan Allah SWT,” tutur Rahmat.