Pesan Wali Kota Depok di HGN 2023: Guru Digugu dan Ditiru

Pesan Wali Kota Depok di HGN 2023: Guru Digugu dan Ditiru

 

Multinewsmagazie.com – Wali Kota Depok, Mohammad Idris berpesan kepada para guru di Kota Depok agar menjadi teladan yang baik, sehingga bisa menginspirasi para muridnya.

Pesan tersebut disampaikan oleh Kiai Idris, sapaan akrab Wali Kota Depok usai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tingkat Kota Depok di Lapangan Apel Balai Kota Depok, Senin (27/11/2023).

“Pesan untuk guru di Depok untuk digugu dan ditiru, menjadi teladan, kalau gurunya tidak memberikan teladan, maka jangan berharap kita punya pemimpin, karena generasi yang sekarang begitu bebasnya mereka yang merupakan gen z,” katanya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, merupakan tantangan bagi guru untuk menjadi seorang teladan. Karena itu, ia meminta agar guru berkreasi dalam pembelajaran, terlebih saat ini menggunakan kurikulum Merdeka Belajar.

“Merdeka Belajar ini pembelajaran justru ada inisiasi dari murid, sehingga belajar ini nyaman tidak hanya seperti monoton,” imbuhnya.

“Mudah-mudahan ini terealisasi sehingga guru tidak boleh gaptek (gagap teknologi), bagaimana teknologi sekarang ini yang dimainkan anak-anak,” ungkap Kiai Idris.

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kota Depok itu mengatakan, pada momentum Hari Guru Nasional atau HGN yang diperingati setiap tanggal 25 November, mengingatkan bahwa semua orang pasti mempunyai guru.

“Hari Guru mengingatkan bahwa kita punya guru walaupun sudah jadi orang, semua tetap punya guru,” ujarnya.

“Guru yang mengajarkan calistung, yang mengajarkan akhlak, moral, keteladanan dan seterusnya,” ucapnya.

“Guru ini pahlawan tanpa tanda jasa, karena mereka seringkali setelah mengajar, lalu tamat, ya sudah tidak diingat,” ungkap Kiai Idris.

Lebih lanjut, ujarnya, pada tahun 2022 jumlah non Aparatur Sipil Negara (ASN) guru di Kota Depok sebanyak 7.029 orang, sedangkan jumlah guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK ada 1.120 orang, jadi jumlahnya baru 15,93 persen di Kota Depok.

“Ini menjadi perhatian kami guru honorer untuk diangkat menjadi PPPK guru,” tuturnya.

Meski demikian, sambung Kiai Idris, pihaknya ingin meningkatkan moratorium PNS, dan membuka penerimaan untuk guru kembali.

“Kalau uda dapat pensiun tidak ada bedanya (PNS dan PPPK), maka kenapa tidak di ASN-kan saja,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *