Multinewsmagazine.com – Sebagai bagian dari komitmen Universitas Indonesia (UI) dalam mendukung pemberdayaan masyarakat, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI berpartisipasi dalam Festival Wowine 2024 di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Acara ini digelar oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tenggara dengan tema “Harmoni Perempuan Maritim” dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk perempuan Wakatobi, akademisi, aktivis, anggota PKK, Dharma Wanita, dan masyarakat luas.
Ketua Tim Pengmas UI, Dr. Retno Lestari, M.Si., dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), menegaskan bahwa pengembangan pengetahuan dan pelatihan berkelanjutan bagi perempuan Wakatobi menjadi fokus utama. “Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Wakatobi adalah nelayan, pelaut, petani, dan pedagang. Dalam budaya maritim ini, perempuan memegang peran penting dalam menjaga kesejahteraan keluarga, membuat keputusan, hingga mendidik anak-anak ketika suami mereka berlayar atau bekerja di luar daerah,” ujar Retno.
Ia menggarisbawahi data dari Stellar Women dan Boston Consulting Group (BCG), yang menunjukkan lebih dari 60% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. “Perempuan Wakatobi memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor UMKM. Dengan memanfaatkan potensi lokal yang unik dan memperkuat strategi pemasaran, manajemen keuangan, dan kualitas produk, mereka dapat meningkatkan perekonomian keluarga,” ujarnya menambahkan.
Ketua Harian Ikatan Alumni (ILUNI) UI, Dr. Endang Mariani, M.Psi., turut menyoroti pentingnya karakter kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi. “Karakter yang sehat, baik dari segi emosi maupun cara berpikir, akan membentuk perempuan yang lebih mandiri dan tangguh dalam sektor ekonomi,” kata Endang. Ia lantas menyebutkan tentang prinsip lokal “tara, turu, toro” sebagai simbol kesetiaan dan ketangguhan perempuan Wakatobi.
Saat festival di Alun-Alun Merdeka, Pulau Wanci, Wakatobi, pada 23 Agustus 2024 lalu itu ditampilkan berbagai kegiatan menarik seperti Bincang Perempuan, Atraksi Budaya, Pameran Foto Perempuan, Film Screening, Atraksi Hekente, Mini Expo UMKM, Pengobatan Gratis, serta Hiburan Rakyat. Hadir pula sejumlah tokoh penting, termasuk Sekretaris Daerah Wakatobi, Nadar, Ketua Tim Penggerak PKK Wakatobi, Eliati Heliana, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan, Andi Syarif.
Dalam sambutannya, Nadar menekankan bahwa ketangguhan perempuan pesisir menjadi simbol penting dalam Festival Wowine. “Perempuan pesisir, melalui keteguhan dan kontribusi mereka terhadap ekonomi, pendidikan, serta pelestarian lingkungan, telah menjadi teladan bagi komunitas mereka,” tuturnya.
Sementara itu, Eliati Heliana menyoroti bahwa ketangguhan perempuan Wakatobi telah diwariskan sejak era Kesultanan Buton. “Perempuan Wakatobi memiliki keteladanan dari figur bersejarah seperti Wa Kaa Kaa dan Wa Ode Wakelu, yang menjadi simbol emansipasi dan kekuatan,” ujarnya.
Selain menghadiri Festival Wowine, Tim Pengmas UI juga menjalankan program pemberdayaan di Pulau Binongko, Kabupaten Wakatobi. Dr. Retno dan tim membantu anggota PKK setempat dalam pengembangan UMKM, dengan tujuan menjaga perputaran roda ekonomi lokal.