Multinewsmagazine.com — Universitas Indonesia (UI) melalui Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) terus memperkuat upaya pengembangan tata ruang perkotaan berkelanjutan dengan melaksanakan diskusi mendalam bersama Universiti Tan MARA (UiTM), Malaysia. Diskusi yang berlangsung di Collage of Built Environment, UiTM, Malaysia (21/08), ini bertujuan membahas potensi kolaborasi penelitian dengan fokus implementasi konsep Transit-Oriented Development (TOD) di kawasan metropolitan Jakarta dan Kuala Lumpur.
Transit-Oriented Development (TOD) adalah konsep pengembangan kawasan yang mengutamakan aksesibilitas terhadap transportasi publik, mengintegrasikan stasiun-stasiun transportasi massal dengan hunian, kantor, dan fasilitas umum. Diskusi ini menyoroti dampak sosio-demografi, mobilitas penduduk, dan perubahan harga properti di sekitar kawasan TOD di kedua kota besar tersebut.
Dr. Hayati Sari Hasibuan, Koordinator Klaster Riset Penataan Ruang dan Kawasan Berorientasi Transit (PR-TOD) SIL UI, mengungkapkan bahwa pengembangan TOD di Jakarta mendorong kenaikan harga tanah dan bangunan, terutama di sekitar stasiun MRT, LRT, dan Commuter Line yang menjadi pusat transit utama di Jabodetabek. “Pengembangan kawasan TOD di wilayah metropolitan Jakarta menyebabkan peningkatan harga lahan dan bangunan, khususnya di sekitar stasiun MRT, LRT, dan Commuter Line, yang merupakan titik transit utama penduduk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi,” katanya.
Pada pertemuan tersebut, Prof. Drs. Raldi H Koestoer, Dosen Tetap SIL UI dan Analis Kebijakan Ahli Utama (AKAU), menekankan pentingnya kajian lanjutan mengenai keterjangkauan harga properti di kawasan TOD. “Kajian mengenai keterjangkauan harga properti di sekitar kawasan TOD metropolitan Jakarta dan Kuala Lumpur perlu dilakukan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan kawasan TOD, terutama bagi kelompok ekonomi menengah yang bergantung pada transportasi massal,” ujar Prof. Raldi.
Penelitian ini diharapkan akan dibahas lebih lanjut dalam seminar kolaborasi antara UI dan UiTM. Seminar bertajuk “Future Sustainable City Development on The Change of Jakarta’s State Capital Status To IKN: Lessons from Malaysia” pada 18 September 2024 di Depok. Di acara itu akan dihadirkan narasumber dari UiTM, di antaranya Dr. TPr. Marlyana Azzyati Marzukhi, Head of Center of Studies for Town and Regional Planning (FSPU), dan Dr. Muhammad Hakim Danial, Senior Lecturer of FSPU.
Para pakar dari UiTM akan berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai pengembangan kota yang berkelanjutan, termasuk pelajaran yang dapat diambil dari pembangunan ibu kota baru di Malaysia untuk diterapkan pada rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Indonesia.
Di akhir diskusi, seluruh tim peneliti yang tergabung dalam Program Riset Strategic Research Partnership (SRP) Bilateral Strategic Alliance (UI-UiTM BISA) berharap kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada penelitian, tetapi juga mencakup pertukaran pelajar, workshop, program pengabdian masyarakat, serta praktik lapangan yang mendalam mengenai tata ruang berkelanjutan dari berbagai perspektif.
Peneliti muda SIL UI yang terlibat dalam kolaborasi ini termasuk Bellanti Nur Elizandri, S.Ars., M.Si., dan Chrisna T Permana, Ph.D., dosen tetap Universitas Sebelas Maret.