Multinewsmagazine.com – Acara Debat Terbuka Pertama Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok 2024 pada Minggu (3/11/2024) lalu banyak menyisakan beragam tanggapan dari beberapa elemen masyarakat Kota Depok.
Beberapa Tokoh Masyarakat Kota Depok sangat menyayangkan sikap Paslon 02 yang tidak bisa ‘menjual’ program Perubahannya, yang malah cenderung menjelek-jelekkan kinerja Pemerintah Kota Depok.
“Saya sangat menyayangkan sikap Paslon 02 yang kurang bisa menjual program Perubahan yang selalu digaung-gaungkannya, tidak jelas arah perubahan seperti apa, malahan mirip program Paslon 01, itu sama aja melanjutkan,” ujar Erwe Mauludin, Kamis (7/11/2024).
Erwe menilai, Paslon 02 Saat Debat hanya bicara tentang janji halusinasi saja, bebas banjir, bebas macet, bebas pengangguran, dan bebas lainnya tanpa dapat menjelaskan dengan baik seperti Pasangan 01.
Senada dengan Erwe Mauludin, seorang tokoh Penggiat lingkungan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan tidak seharusnya Paslon 02 menjelek-jelekan Pemerintah Kota Depok.
“Melihat acara Debat Paslon minggu kemaren, saya melihatnya seperti biasa, pengulangan pengalaman yang sebelumnya ketika mencalonkan diri, tapi tidak seharusnya menjelekkan Pemerintah yang sedang berjalan apalagi sebelum mencalonkan diri, dia duduk sebagai pejabat di sana,” ungkap Penggiat Lingkungan.
Dirinya menambahkan, “Artinya kan dirinya juga terlibat dalam pemerintahan tersebut, baik buruknya kan SS ada andil di bukankah itu sama saja membuka aib atas ketidakmampuannya sendiri ?,”.
Tokoh Penggiat lingkungan Kota Depok ini juga mengatakan bahwa Saat acara debat sebaiknya atau selayaknya jual programnya, visi misinya apa dan kedepannya seperti apa seandainya terpilih.
“Saya lebih setuju masing-masing kandidat itu sebaiknya menyampaikan visi misi dan program kedepannya, yang sekarang belum tercapai atau masih kurang, masukan ke dalam program untuk diperbaiki, tidak usah saling menjatuhkan. Toh dua kandidat adalah orang yang pernah duduk dalam pemerintahan dalam periode yang sama. Seandainya ada itu kesalahan dalam pencapaian tentu saja juga menjadi tanggung jawab kedua kandidat saat duduk dalam pemerintahan sebelunnya, yang penting komitmennya aja, jangan kalau sudah pada menjabat lupa akan janjinya,” pungkas tokoh penggiat lingkungan.