Multinewsmagazine.com -Sejatinya, pendidikan adalah hak untuk setiap anak, sekalipun mereka memiliki kebutuhan khusus atau disabilitas. Mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka sehingga jenis sekolah bisa bermacam-macam.
Eman Sutriadi seorang Aktivis Pendidikan Kota Depok sangat mengapresiasi langkah yang diambil Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok Imam-Ririn terkait penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kota Depok.
“Saya sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pasangam Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok IMAM-RIRIN terkait penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), sudah betul yaitu melakukan belajar bareng-bareng dengan anak-anak reguler dalam satu sekolah, bahkan dalam satu kelas. Karena kita menyadari setiap anak itu spesial dan memiliki kemampuan dibidangnya masing-masing, termasuk dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK),” ucap Eman Sutriadi kepada awak media multinewsmagazine.com, Kamis (21/11/2024).
Pria yang menjabat sebagai Pembina di MP3I (Masyarakat Pemerhati dan Peduli Pendidikan Indonesia) ini juga mengatakan bahwa Belajar bareng-bareng dengan anak-anak reguler inilah yang disebut pendekatan Pendidikan Inklusif.
“Tujuan dari pendidikan inklusif adalah menciptakan lingkungan yang mendukung semua siswa, tanpa memandang perbedaan. Dengan demikian ABK tidak hanya mendapatkan akses pendidikan yang setara, tetapi juga kesempatan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman sebaya yang sangat penting bagi perkembangan sosial dan emosional mereka,” kata Eman Sutriadi.
Lebih lanjut Eman Sutriadi yang juga menjabat sebagai Pembina di Komunitas Instruktur Depok Sejahtera (KIDS) menerangkan, “Inilah yang disebut pendidikan tanpa diskriminasi. Alhamdulillah di Depok sudah ada sekolah inklusi yaitu SMPN 12, dan sekolah ini merupakan salah satu sekolah terbaik di kota Depok untuk penyelenggaraannya, bahkan dijadikan rule model untuk sekolah-sekolah yang ada di Indonesia,” pungkas Eman Sutriadi.