Site icon MultiNewsMagazine.com

UI INNOVATION FESTIVAL 2024 HADIRKAN BUSINESS MATCHING HINGGA LAHIRKAN ALTERNATIF ENERGI YANG RAMAH LINGKUNGAN LEWAT KOMPETISI IDEATHON

UI INNOVATION FESTIVAL 2024 HADIRKAN BUSINESS MATCHING HINGGA LAHIRKAN ALTERNATIF ENERGI YANG RAMAH LINGKUNGAN LEWAT KOMPETISI IDEATHON

 

Multinewsmagazine.com – Selain memamerkan 69 karya inovasinya, Universitas Indonesia (UI) melalui kegiatan UI Innovation Festival (UIIF) 2024 yang diselenggarakan selama lima hari sejak 27 November hingga 1 Desember 2024 juga menghadirkan berbagai kegiatan lain, di antaranya business matching dan speed dating. Keduanya merupakan upaya UI dalam meningkatkan dan mengembangkan inovasi yang lebih besar di masa depan serta berdampak positif bagi masyarakat.

Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI, Ahmad Gamal, S.Ars., M.U.P., Ph.D., mengatakan bahwa business matching merupakan program yang mempertemukan para peneliti dengan calon mitra industri. “Sebelumnya, para peneliti yang memiliki ide menawarkan prototipenya kepada Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) UI agar kemudian dapat ditawarkan kepada industri. Namun, proses ini memiliki tingkat keberhasilan yang rendah. Oleh karena itu, kami membalikkan prosesnya dengan mencoba lebih dahulu untuk membangun hubungan pada banyak mitra industri, kemudian kita bertanya kebutuhannya seperti apa,” kata Ahmad Gamal.

Lebih lanjut ia mengatakan, setelah mendapatkan informasi, DISTP UI akan melelang kebutuhan produk dari para mitra indutri kepada para peneliti. Sehingga, para peneliti ini dapat mengajukan proposalnya sesuai yang ingin dikembangkan bersama dengan mitra industrinya. “Yang paling penting dalam proses ini adalah baik DISTP UI maupun para peneliti, sama-sama memahami kebutuhan pasarnya,” ujar Ahmad Gamal.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa yang membutuhkan business matching ini tidak hanya peneliti, tetapi juga startup. Hal ini dikarenakan para startup membutuhkan industri-industri besar yang nantinya dapat menjadi vendor atau menjadi customer bagi startup.

Ahmad Gamal menambahkan, kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada para startup untuk mendapatkan exposure sekaligus bertemu langsung dengan masyarakat. Terdapat tiga level exposure dalam kegiatan ini, yaitu pertama adalah startup yang butuh dikenal masyarakat sehingga masyarakat mau mencoba prototipe mereka. Kedua, startup yang butuh menjual jasa atau produk ke masyarakat. Terakhir, yang ketiga adalah startup yang mencari investasi.

“Setiap tahunnya, penelitian di UI menghasilkan 40 hingga 60 judul penelitian terapan yang dikelola oleh DISTP UI. Biasanya, dari angka tersebut, sekitar setengahnya 20 hingga 30 penelitian, sudah ada mitra industrinya. Tahun ini, terdapat 83 judul penelitian terapan dan seluruhnya sudah memiliki mitra industri. Artinya, ada keberhasilan dari business matching yang telah kita lakukan. Kita tidak hanya melayani kebutuhan peneliti, tetapi kita juga melayani kebutuhan mitra industrinya. Sehingga, tahun ini meningkat hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya,” ujar Ahmad Gamal.

Selain business matching, ada pula speed dating yaitu program yang mempertemukan para startup dengan venture capital company. Dalam waktu yang sangat singkat, para startup harus memaparkan ide bisnisnya kepada venture capital company agar kemudian dapat terjalin kerja sama. Sehingga, startup bisa mendapatkan modal untuk mengembangkan dan memperbesar usahanya.

UIIF Ideathon Nusantara Competition
Dalam memberikan kesempatan bagi para inovator muda untuk mengembangkan ide dan berkontribusi dalam pengembangan masyarakat, UI menyelenggarakan UIIF Ideathon Nusantara Competition sebagai salah satu rangkaian dalam acara UIIF 2024. Ajang ini merupakan kompetisi bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia agar dapat memberikan alternatif penyelesaian terhadap berbagai isu permasalahan nelayan yang ada di Indonesia melalui proposal bisnis.

Kompetisi yang merupakan kolaborasi antara DISTP UI dengan PT Pertamina Trans Kontinental ini, menghadirkan tiga tema utama yang mendorong kreativitas, keberlanjutan, dan inovasi. Tiga tema tersebut, yaitu Pembangunan Pesisir Berkelanjutan, Teknologi Konservasi Laut, dan Inisiatif Ekonomi Biru. “Dari 150 tim yang mengikuti kompetisi ini, terpilih 50 tim untuk masuk ke tahap berikutnya, yang kemudian kami saring lagi menjadi 10 besar. Mereka yang terpilih, melakukan presentasi ide di hadapan para juri. Tiga tim dengan nilai tertinggi seluruh kategori ide mendapatkan benefit dengan jumlah 25 Juta dan bagi nilai tertinggi atau Juara 1 mendapatkan bantuan pelaksanaan proyek sebesar Rp100.000.000,” ujar Ahmad Gamal.

Dari 150 tim yang mengikuti kompetisi ini, Tim BluePlast Energy yang terdiri atas dua mahasiswa UI, yaitu Rispa Maulana Sya’ban dan Alvian Fauzi berhasil meraih Juara 1 atas idenya dalam memberikan solusi untuk menjawab masalah nelayan. “Ide kami adalah waste-to-energy, yaitu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar yang dapat digunakan oleh nelayan dengan teknologi pirolisis,” kata Alvian.

Sementara itu, Ahmad Gamal yang juga merupakan salah seorang juri dalam kompetisi ini mengatakan bahwa BluePlast bisa memberikan solusi untuk menjawab dua masalah, yaitu renewable energy, yakni memberikan alternatif energi yang jauh lebih ramah lingkungan dan menyelesaikan masalah nelayan.

Adapun, Manager Communication and Compliance PT Pertamina Trans Kontinental Syafaat Yudha Perwira yang diwakili oleh Rahmat Hidayat Asri mengatakan, “Dalam kompetisi ini, kami ingin mencari program untuk meningkatkan kapasitas masyarakat nelayan atau pesisir. Kami melihat bahwa banyak sekali ide-ide out of the box dari para peserta yang mengikuti ajang ini. Di sisi lain, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Universitas Indonesia yang telah berkolaborasi dengan kami dalam penyelenggaraan kompetisi ini. Semoga ke depannya, ada kolaborasi lainnya yang bisa kita lakukan bersama.”

 

 

Exit mobile version