Multinewsmagazine.com – Menjelang HUT Kota Depok Ke-26, banyak tokoh masyarakat dan para petinggi elit partai Kota Depok menyampaikan ucapan dan harapan-harapannya untuk kebaikan dan kemajuan Kota Depok kedepannya.
Haji Bambang Sutopo alias HBS Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKS berikan ucapan selamat HUT Kota Depok Ke-26.
“Selamat Hari Jadi ke-26 Kota Depok, dengan semangat “Bersama Depok Maju”, mari kita lanjutkan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Semoga Kota Depok terus tumbuh menjadi kota yang cerdas, religius, dan berbudaya. Bersama seluruh elemen masyarakat, kita bisa mewujudkan Depok yang semakin maju dan membanggakan. Sebagai wakil rakyat di DPRD Kota Depok, saya mengajak seluruh warga untuk terus bersatu, berkarya, dan berkontribusi dalam memajukan kota yang kita cintai ini,” ucap HBS kepada awak media multinewsmagazine.com, Kamis (24/4/2025).
HBS juga menyampaikan bahwa di usia ke-26 ini, Kota Depok memang sudah berkembang pesat, tapi tentu masih ada beberapa hal penting yang bisa terus dibenahi bersama. Berikut beberapa poin strategis yang bisa jadi bahan evaluasi dan renungan di momen HUT ini:
“Pertama Infrastruktur dan Transportasi Masih ada wilayah yang belum terjangkau jalan yang layak atau drainase yang baik.Masih banyaknya perumahan-perumahan dan titik banjir yang belum dibenahi, dan drainase perumahan-perumahan yang tidak terintegrasi dengan baik, kemacetan di titik-titik tertentu (Margonda, Juanda, Sawangan) masih menjadi PR besar. Konektivitas antar wilayah perlu terus ditingkatkan, termasuk integrasi angkutan umum yang lebih efektif,” ujarnya.
“Kedua Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Urbanisasi cepat sering tidak seimbang dengan perencanaan tata ruang. Perlindungan terhadap ruang terbuka hijau dan resapan air masih kurang. Pengelolaan sampah, terutama pemilahan dari rumah dan daur ulang, masih harus digalakkan. Perlu penataan ruang konsisten dengan RTRW Depok yang lebih baik lagi,” ungkap HBS.
“Ketiga, Kualitas Pendidikan dan Kesehatan. Akses pendidikan PAUD dan SMP Negeri masih belum merata di seluruh kecamatan. Kesehatan primer (puskesmas, posyandu) perlu diperkuat, termasuk pelayanan lansia dan disabilitas, Keempat Ekonomi Kerakyatan, UMKM butuh dukungan lebih sistematis, terutama dari sisi digitalisasi, permodalan, dan pemasaran. Lapangan kerja lokal perlu diperluas agar warga Depok bisa bekerja di kotanya sendiri, Kelima Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik, Perlu digitalisasi yang menyeluruh untuk layanan publik agar lebih cepat, transparan, dan bebas pungli. Partisipasi publik dalam perencanaan pembangunan bisa ditingkatkan lewat musrenbang yang lebih partisipatif dan inklusif, dan Keenam Kesejahteraan Sosial dan Ketahanan Keluarga. Angka kekerasan dalam rumah tangga dan permasalahan remaja (pernikahan dini, kenakalan) masih perlu perhatian. Penguatan program keluarga sakinah, pembinaan remaja masjid, dan parenting islami sangat relevan dengan kultur Depok,” papar HBS.
Aleg yang duduk di Komisi C DPRD Kota Depok ini juga menjelaskan beberapa permasalahan yang sifatnya sangat krusial yang mendesak untuk dicarikan solusinya.
“Melihat situasi Kota Depok saat ini secara menyeluruh, permasalahan yang paling krusial dan mendesak untuk segera dicarikan solusinya adalah, pertama Masalah Kemacetan dan Tata Kelola Transportasi, kenapa krusial: Hampir setiap hari warga Depok menghadapi kemacetan parah, terutama di poros utama seperti Jalan Kartini, Margonda, Juanda, dan Sawangan. Waktu tempuh menjadi tidak efisien, mengurangi produktivitas dan kualitas hidup warga. Infrastruktur tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi. Solusi strategis: Penataan ulang lalu lintas dan penambahan jalur alternatif, Integrasi transportasi umum (angkot, feeder KRL, Trans Depok) yang nyaman dan terjadwal, Edukasi dan insentif untuk penggunaan kendaraan umum, Penegakan disiplin lalu lintas yang lebih tegas, termasuk penataan parkir liar,” jelas HBS.
HBS melanjutkan,”Yang kedua Tata Ruang & Konversi Lahan yang Tak Terkendali, Kenapa krusial: Alih fungsi lahan hijau dan resapan air menjadi permukiman atau properti komersial terus meningkat. Ancaman banjir, kekeringan, dan kualitas lingkungan makin buruk. Urbanisasi cepat tidak dibarengi dengan kontrol tata ruang yang ketat.Solusi strategis: Revisi dan pengawasan ketat terhadap RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), Perlindungan kawasan resapan air dan RTH (Ruang Terbuka Hijau), Penegakan hukum terhadap pembangunan yang melanggar izin. Dan yang Ketiga Pengelolaan Sampah dan Kesadaran Lingkungan, Kenapa krusial: Volume sampah rumah tangga terus meningkat (Over Capacity), sementara TPA Cipayung yg sudah ada mendekati batas dan harus dibenahi pengelolaan persampahannya. Belum semua warga memilah sampah atau sadar pentingnya pengelolaan limbah, Lingkungan kumuh masih terlihat di beberapa wilayah padat. Solusi strategis: Perluasan program Zero Waste, bank sampah, dan edukasi rumah tangga, Revitalisasi sistem TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Kolaborasi antara warga, swasta, dan pemerintah untuk inovasi pengelolaan sampah, Masalah lain seperti kemiskinan tersembunyi, pelayanan publik digital, dan ketahanan keluarga juga penting, tapi tiga di atas adalah fondasi yang kalau tidak diselesaikan, akan berdampak sistemik pada sektor lainnya.”
Di Penghujung percakapan, HBS yang merupakan Politisi Senior PKS Kota Depok menyampaikan beberapa harapannya.
“Saya berharap, di bawah duet kepemimpinan ini, Depok bisa memasuki babak baru sebagai kota yang lebih inklusif, responsif, dan transparan dalam mengelola aspirasi rakyat. Dan Harapan Utama saya adalah:1. Pemerintahan yang merangkul semua lapisan masyarakat. Depok adalah kota dengan keberagaman sosial dan kecepatan urbanisasi tinggi. Saya berharap pemimpin kita mampu menjaga harmoni, mendengar suara rakyat kecil, dan hadir nyata di tengah masyarakat, 2. Keberanian untuk melakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh. Era baru ini harus ditandai dengan digitalisasi pelayanan publik, pemangkasan birokrasi yang berbelit, serta peningkatan kualitas aparatur yang melayani dengan hati, 3. Fokus pada pembangunan yang berkelanjutan dan berpihak pada lingkungan. Semoga pemerintahan ini menjadikan penataan ruang, pengelolaan sampah, dan perlindungan lingkungan sebagai prioritas utama, bukan sekadar program pelengkap. 4. Kolaborasi erat dengan DPRD dan stakeholder pembangunan. Saya siap mendukung dengan semangat kolaboratif, mengawal kebijakan yang pro-rakyat, dan menjadi jembatan aspirasi masyarakat,” katanya.