Multinewsmagazine.com – Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, bersama Rektor dari 22 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) lainnya menandatangani Kontrak Pendanaan Program Enhancing Quality Education for International University Impacts and Recognition World Class University (EQUITY-WCU) Tahun 2025 dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Penandatanganan tersebut dilaksanakan pada Selasa (26/8), di Artotel Hotel Senayan, Jakarta.
Melalui pendanaan ini, UI bersama enam PTNBH lainnya—yakni Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Airlangga—ditargetkan masuk ke 500 besar, bahkan 200 besar pada Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking (WUR). Pada 2029, UI juga ditargetkan menembus peringkat 150 dunia versi QS WUR, peringkat 501-600 versi Times Higher Education (THE) WUR, serta peringkat 8 di THE Impact Rankings.
Rektor UI mengatakan bahwa UI adalah universitas pertama di Indonesia yang berhasil meraih peringkat ke-189 dunia versi QS WUR. UI juga merupakan satu-satunya PTNBH yang mencapai peringkat 801-1000 THE WUR dan berhasil berada di posisi 30 besar THE Impact Rankings.
“Kami menyadari perjalanan ke depan akan jauh lebih berat dari sebelumya. Berbekal dukungan penuh dari pemerintah Indonesia melalui Kemdiktisaintek, kami yakin UI dapat mengakselerasi langkahnya menuju peringkat 150, UI goes to 150,” ujar Prof. Heri.
Tahun ini, besaran hibah EQUITY-WCU dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang diberikan kepada UI melalui Kemdiktisaintek adalah Rp78 milyar untuk periode September 2025 s.d. Agustus 2026. Adapun total dana yang diberikan LPDP untuk semua PTNBH yang terlibat adalah sebesar 700 milyar.
Pendanaan tersebut akan digunakan untuk mendanai tujuh program percepatan pencapaian target peringkat UI, di mana sekitar 56% diprioritaskan untuk peningkatan produktivitas dan kualitas riset serta inovasi berdampak tinggi. Dana tersebut juga akan digunakan untuk pengembangan dosen dan peneliti, perluasan dan penguatan kolaborasi riset global, serta kegiatan promosi internasional.
