Site icon MultiNewsMagazine.com

FASILKOM UI LUNCURKAN LEXIN PERKUAT RISET AI DI BIDANG HUKUM

FASILKOM UI LUNCURKAN LEXIN PERKUAT RISET AI DI BIDANG HUKUM

Multinewsmagazine.com – Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) resmi meluncurkan UI Center for Legal Informatics (LEXIN), sebuah pusat riset yang berfokus pada pengembangan kecerdasan artifisial (AI) di bidang hukum.

Peresmian itu bertepatan dengan rangkaian acara Dies Natalis ke-39 Fasilkom UI, pada 18-19 November lalu, untuk menandai langkah strategis Fasilkom UI dalam memperluas kontribusi akademik dan riset AI, sekaligus memperkuat ekosistem inovasi digital di Indonesia.

Peluncuran LEXIN menjadi salah satu agenda utama setelah prosesi peresmian Gedung Baru Zona III Fasilkom UI. Pusat riset itu digagas oleh dosen Fasilkom UI yaitu Dr. Adila Alfa Krisnadhi, dengan kepakaran dalam bidang AI, dan Dr. Panca Hadi Putra, yang berlatar belakang ilmu komputer dan juga ilmu hukum.

Tim LEXIN juga diperkuat ahli AI di bidang natural language processing (NLP), information extraction, dan computational linguistics, yaitu Dr. Alfan Farizki Wicaksono, Bapak Rahmad Mahendra, M.Sc., serta Prof. Dr. Indra Budi.

Adila menjelaskan LEXIN lahir sebagai rangkaian momen yang berujung pada ide besar.  Ia mengatakan LEXIN sebuah milestone dalam sebuah perjalanan.

“Perjalanan ini dimulai dari secangkir kopi; karena saya, Panca, dan yang lain memang senang ngopi. Dari ngobrol-ngobrol, ternyata selama beberapa tahun ke belakang kami sudah mengerjakan beberapa penelitian dan pengembangan produk terkait teknologi hukum/informatika hukum; dan sekarang momennya pas seiring dengan semakin pentingnya peran teknologi, seperti AI di ranah hukum. Jadi, kami buat LEXIN,” kata Adila.

Dia menekankan LEXIN dibangun di atas fondasi riset yang sudah berjalan bertahun-tahun, mulai dari publikasi mengenai machine learning, knowledge graph, dan dataset dokumen hukum, hingga eksperimen mahasiswa dalam membangun model prediksi putusan pengadilan yang bersumber dari berbagai dokumen hukum.

LEXIN mengembangkan dua pilar utama. Pertama ialah riset legal informatics yang mencakup legal knowledge extraction, legal text analytics, dan prediksi putusan hukum. Kedua yaitu engineering and product development, seperti legal-tech platform dan solusi berbasis Retrieval-Augmented Generation (RAG).

Salah satu produk yang kini berkembang dalam LEXIN adalah Klaussa, startup spin-off yang membangun aplikasi AI hukum berbasis Large Language Model (LLM) dan RAG. Klaussa memperoleh pendanaan inkubasi sebesar Rp300 juta dari program UI Incubate di tahun 2025.

“Klaussa ini adalah spin-off dari LEXIN dan sudah di-reach out oleh Google for Startups AI programme untuk mendapatkan funding pada tahun 2025 ini. Klaussa dijalankan oleh tim mahasiswa semester akhir Fasilkom UI,” jelas Adila.

Rektor UI Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah menyambut peluncuran LEXIN sebagai tonggak penting dalam penguatan ekosistem AI di UI. Dia juga menegaskan UI siap membuka Program Studi S1 Artificial Intelligence mulai Tahun Ajaran 2026.

“Saya mengapresiasi langkah-langkah dari Fasilkom UI untuk berani mengembangkan program studi yang sedang progres sesuai perkembangan zaman, di antaranya dengan dibukanya Program Studi AI di tahun 2026 nanti. Nanti, kita buktikan bahwa Fasilkom inilah yang akan mendominasi industri yang related dengan AI ini,” ujar Prof. Heri.

Dia pun berharap Fasilkom UI dapat mengambil peran lebih besar sebagai pusat inovasi teknologi dan kolaborasi lintas disiplin. Heri juga berharap Fasilkom UI bisa menjadi pionir dan melakukan branding bahwa kalau AI itu Fasilkom.

Heri juga menyoroti pentingnya kolaborasi triple helix, yakni antara Pemerintah, industri, dan kampus, untuk memajukan ekosistem AI nasional. UI, tambahnya, sedang memperkuat posisinya melalui berbagai inisiatif, termasuk integrasi Fasilkom sebagai tulang punggung teknologi informasi UI dan pengembangan platform digital lintas fakultas.

Peluncuran LEXIN disambut antusiasme sivitas akademika, terutama karena pusat riset itu membuka peluang kolaborasi riset dan pengembangan produk legal-tech berskala nasional. LEXIN juga telah menjalin hubungan dengan sejumlah institusi, seperti Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum, yang menunjukkan fokus riset kuat terhadap isu-isu hukum yang relevan di Indonesia.

Dengan hadirnya LEXIN, Fasilkom UI menegaskan posisinya sebagai pusat keunggulan AI dan informatika di Indonesia. Inisiatif itu diharapkan mempercepat lahirnya produk dan solusi digital yang dapat membantu pemerintah, industri, dan masyarakat dalam memahami, mengolah, dan mengambil keputusan berbasis data di bidang hukum.

 

 

Exit mobile version