Telegraf, Jakarta – Kerja sama Indonesia dan Belanda khususnya Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta mengenai pengelolaan air perkotaan Batch kedua dari tahap dua dilakukan dengan tema Dutch Training and Exposure Programme (DUTEP).
Sepuluh staf terpilih dari berbagai dinas di DKI jakarta akan di berangkatkan ke Belanda dalam rangka mempelajari pengelolaan air perkotaan di Roterdam selama 10 minggu.
hadir dalam pembukaan Deputi Gubernur Perindustrian, Perdagangan dan Transportasi DKI Jakarta Soetanto Soehodho sebagai tuan rumah, Perwakilan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Melcher Klink, dan Perwakilan dari Kota Rotterdam, Martin Dukker.
Soetanto Soehodho menekankan dalam program ini diharapkan para staf yang dikirimkan ke Belanda dapat menyerap pertukaran pengetahuan selama workshop di Belanda sehingga mendapatkan nilai tambah dari program tersebut.
“Ini memberi peserta paparan langsung bagaimana insinyur, praktisi, administrator, dan pembuat kebijakan Belanda menghadapi tantangan terkait kota delta dan masalah perkotaan lainnya,” katanya.
Sementara itu Penasehat Kebijakan Senior dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda Melcher Klink, menjelaskan bahwa kerjasama ini di harapkan saling bisa menguntungkan antara Rotterdam dan Jakarta.
“Hubungan antara Indonesia dan Belanda di bidang ini sangat luas, mencakup berbagai tema, seperti sanitasi, pembangunan irigasi pesisir, program pendidikan dan pengembangan kapasitas. Program pelatihan dan praktek kerja di Belanda adalah contoh bagus dari kerjasama yang luas dan terpadu ini,” kata Melcher
DUTEP yang di gagas dan didukung oleh Kedutaan Besar kerajaan belanda serta di kelola oleh sebuah konsorsium yang terdiri dari Jakarta dan Rotterdam, Waterboard Defland, Universitas Ilmu pengetahuan Terapan Rotterdam, Van Oord dan Nuffic Neso Indonesia.
DUTEP tahap kedua ini akan berjalan selama 3 tahun (2017-2019) yang mana setiap tahunnya dari DKI Jakarta akan mengirim 10 peserta. Selama acara workshop persiapan keberangkatan hasil penelitian alumni dan topik penelitian peserta baru dipresentasikan, terkait tantangan di Jakarta.
Salah satu contohnya adalah bagaimana mengendalikan banjir, sementara pada saat bersamaan mengembangkan waduk dan polder untuk rekreasi, danĀ contoh lain dari topik penelitian adalah perencanaan perkotaan yang berorientasi pada air, pengendalian air baku dan air bersih dan pengerukan. (Red)
Credit photo: Kerjasama Jakarta-Rotterdam Dalam Pengelolaan Air Perkotaan Babak Dua Dibuka/Tim Humas DKI Jakarta