[ad_1]
MultiNewsMagazine.com – Kelompok Satupena menggelar Sarasehan Daring (Sadarin) ke-4 melalui fitur zoom, pada Minggu (26/9/2021). Singgung persoalan penulis yang menjadi pekerjaan kreativitas mengalami ketidakadilan dalam mendapatkan haknya, baik dalam proses penerbitan buku, pembayaran royalti hingga pajak pendapatan.
Diskusi tersebut, berharap perlu dibentuknya Badan Usaha yang berbentuk koperasi menjadi salah satu langkah solutif kesejahteraan dan keadilan yang didapatkan oleh penulis untuk selalu mewadahi kreativitasnya.
Cecil Mariani, dikenal sebagai penulis sekaligus pekerja seni, dalam paparannya, koperasi menjadi solusi strategis ditengah pandemi Covid-19.
Pasalnya, koperasi dibentuk untuk memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat dalam penguatan ekonomi bangsa untuk menghadapi tantangan global yang tidak memberikan kedudukan manusia yang sederajat secara finansial dan sosial.
Didirikannya koperasi untuk memberikan semua anggotanya untuk mempunyai hak dan kedudukan yang sama.
“Koperasi juga dapat menjadi solusi jangka panjang yang efektif mengingat praktiknya menjadi jarring pengaman ekonomi sosial masyarakat,” kata Cecil.
Pakar Koperasi, Suroto mendukung apa yang menjadi pendapat Cecil, menegaskan bahwa koperasi menjadi isu strategis dalam menghadapi arus kapitalisme yang sulit dibendung.
Namun,koperasi bukan hanya solusi saat krisis saja, kata Suroto, tapi bisa menjadi solusi jangka panjang bahkan permanen bagi perekonomian kita.
“Saya lihat belakangan ini, isu koperasi mulai dijadikan pebicaraan komunitas dan bahkan mengarah pada pembentukan wadah alternatif. Ini sangat positif sekali, dan sangat strategis bagi para penulis dan pekerja kreatif lainnya,,” jelasnya.
“Mengapa? Para penulis adalah kelompok masyarakat yang selalu menyuarakan banyak hal, dalam hal suara akan pentingnya koperasi sebagai wadah ekonomi akan semakin nyaring,” kata Suroto.
Lebih lanjut Suroto mengataan, jika semua bidang saat ini dibawa ke arah perseroan terbatas yang kapitalistik, mengapa semua itu tidak dibalik dan dikoperasikan.
“Itu bisa kita lakukan. Koperasi bisa menjadi solusi modular bagi ekonomi Indonesia, tidak ada alasan lain,” ucapnya.
Suroto mengutip pernyataan dari Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta yakni koperasi kita pilih karena dapat menjadi lawan tanding dari sistem ekonomi kapitalistik. Sebab dalam sistem ekonomi koperasi, kesetaraan dijunjung tinggi.
Kanti W Janis, Penulis dan Advokat bergelut dibidang Koperasi sejak 2016, dalam penyampaiannya mengatakan pihaknya mendirikan Koperasi Penulis Bangsa Indonesia (KPBI) dengan menciptakan perusahaan bernama Indonesian Writers Inc (IWI).
Pendirian Koperasi tersebut turut menggandeng dengan beberapa temannya mempunyai visi dan misi yang sama.
“Bidang usaha IWI antara lain agen naskah dan membantu penulis untuk mendapatkan haknya secara adil melalui kontrak yang jelas. Selama ini penulis tidak maju tanpa menajemen profesional, nah IWI ingin mewujudkan itu,” ujar Kanti yang punya pengalaman unik dalam keluarga terkait koperasi.
Ia menambahkan, dalam webinar tersebut mengakui bahwa masih ada fenomena pembajakan buku yang semakin masif, tentunya dapat merugikan penulis sebagai karya intelektualnya yang cenderung masih rendah terhadap suatu penghargaan atas karya yang dibuat.
“Posisi penulis terhadap penerbit juga sangat lemah,”katanya.
Dengan didirikannya Koperasi, Lanjut Kanti, dapat memberikan manfaat yang besar bagi penulis. Dengan demikian, koperasi ini hibrida antara perusahaan dan badan usaha.
Acara tersebut dipandu oleh jurnalis senior Farid Gaban, turt mengundang narasumber yakni Kanti W Janis (Penulis dan Advokat), Cecil Mariani (Penulis dan Pekerja Seni), dan Suroto (Pakar Koperasi).
[ad_2]
Source link
