Hasil Survei, 84% Warga Tidak Percaya Jika PKI Bangkit Lagi

Hasil Survei, 84% Warga Tidak Percaya Jika PKI Bangkit Lagi

[ad_1]


MultiNewsMagazine.com – Meski sudah 56 tahun lamanya sejak peristiwa G30S/PKI pada 1965 silam, namun isu terkait kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) tersebut masih ramai diperbincangkan dan menjadi isu musiman yang keluar tahunan apalagi jelang atau pada saat bulan September tiba, hal itu tetap menjadi perbincangan banyak kalangan.

Lalu seberapa banyak masyarakat yang percaya dan tidak percaya bahwa saat ini sedang terjadi lagi kebangkitan PKI.

Hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan sebanyak 84 persen responden tidak percaya PKI di Indonesia bangkit. Sementara yang percaya hanya 14 persen.

“Mayoritas warga, sebanyak 84 persen, tidak percaya sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI di Tanah Air. Dalam survei ini, yang menyatakan percaya bahwa PKI bangkit hanya 14 persen. Selebihnya, 2 persen, tidak menjawab atau tidak tahu,” kata Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad, Jumat (01/10/2021).

Kesimpulan tersebut berdasarkan survei SMRC bertajuk ‘Sikap Publik pada Pancasila dan Ancaman Komunis’. Survei opini publik itu dilakukan pada 15-21 September 2021, melalui tatap muka atau wawancara langsung.

Survei melibatkan 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia, yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.

“Dari 14 persen yang percaya dengan kebangkitan itu, ada 49 persen (7 persen dari total populasi) yang menilai kebangkitan itu sudah menjadi ancaman nyata bagi Negara,” imbuhnya.

Sementara itu, ada 24 persen (3 persen dari total populasi) yang menilai ancaman itu sedikit sudah menjadi ancaman bagi negara. Isu tentang kebangkitan PKI tidak banyak direspons oleh warga.

Bagikan Jika Anda Suka

“Umumnya warga tidak termakan isu ini,” ungkap Ahmad.

Ia lebih lanjut menyebutkan pandangan atau kesimpulan warga mengenai isu kebangkitan PKI ini juga tidak mengalami perkembangan atau stagnan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam 6 tahun terakhir (Oktober 2015-September 2021), yang percaya bahwa PKI bangkit hanya berkisar 10-16 persen. Sementara yang tidak percaya dengan isu ini bergerak di sekitar 84 sampai 90 persen.

“Nampaknya sikap terhadap isu kebangkitan PKI ini tidak berdiri sendiri, tapi terkait dengan pilihan politik pada Pemilu 2019,” terangnya.

Sikap terhadap isu kebangkitan PKI juga bervariasi menurut demografi. Yang percaya sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI lebih banyak pada warga yang tinggal di perkotaan (17 persen), kelompok usia 26-40 tahun (18 persen), berpendidikan tinggi (19 persen), dan berpendapatan 4 juta ke atas (21 persen).

Massa Front Pembela Islam (FPI) saat belum dibubarkan dan dinyatakan sebagai Ormas terlarang oleh pemerintah, menginjak-injak spanduk bersimbol komunis. ANTARA

Sementara itu, mayoritas warga sebanyak 77 persen lebih mendukung negara dan pemerintahan dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila dan UUD serta ke Bhinnekaan Tunggal Ika, dibanding dengan hanya menurut ajaran agama Islam.

“Komitmen warga pada negara dan pemerintahan yang dijalankan berdasarkan Pancasila, bukan berdasarkan ajaran agama Islam, cukup tinggi dan dan menguat dalam 7 tahun terakhir,” pungkasnya.

[ad_2]

Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *