MultiNewsMagazine.com – Mantan Panglima TNI Jenderal Pur Moeldoko akhirnya bergabung di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Moeldoko berada di barisan Kabinet Jokowi. Bahkan jenderal berwibawa ini menggantikan posisi strategis Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) di ring satu Istana.
Penunjukkan Jenderal Moeldoko sebagai sosok penting di istana sudah diramalkan banyak kalangan ketika Mantan Kasum TNI ini menjadi wakil Mempelai Wanita saat Presiden Jokowi menikahkan putrinya Kahiyang Ayu.
Pengamat pemerintahan Asri Hadi menilai pemilihan Jenderal Moeldoko dalam pemerintahan Jokowi sudah sangat tepat dan strategis.
“Pak Moeldoko adalah sosok jenderal tegas, cerdas dan santun, Pak Jokowi saya kira tidak salah memilih beliau, jejak rekamnya selama berkarir di militer sangat bagus dan jenjangnya bersinar,” kata Asri Hadi ketika dimintai tanggapan pemilihan Moeldoko sebagai salah satu orang kepercayaan Jokowi.
Menurut dosen senior di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) ini, sosok Moeldoko sangat matang dalam menangani masalah manajemen kepresidenan. “Beliau sangat berpengalaman, dikenal luas di kalangan para tokoh negara dan mampu berkomunikasi secara elegan,” ujar pengamat jebolan Master of Arts dari Monash University, Australia.
Menurut Asri Hadi, sosok Moeldoko sangat pantas menduduki posisi sebagai Kepala StafbKepresidenan jika melihat prestasi dan rekamnya.
“Ketika beliau menjalani pendidikan di Akabri (Akmil sekarang,red), beliau lulus tahun 1981 dengan predikat terbaik dan beliau meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa,” kata Asri.
Selain itu lanjut Asri Hadi, Selama karier militernya, Moeldoko juga banyak memperoleh tanda jasa yaitu Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya.
Kemudian Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Santala, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan XIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Wira Dharma, dan Satya Widya Sista.
Operasi militer yang pernah diikuti antara lain Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995. Ia juga pernah mendapat penugasan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada.
Pada 15 Januari 2014, Moeldoko meraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, dengan desertasinya berjudul “Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)”. Ia lulus dan mendapatkan gelar tersebut dengan predikat sangat memuaskan.
Beliau salah satu Panglima TNI terbaik yang pernah dimiliki Indonesia selain Pak Try Soetrisno, Pak Benny Murdani dan Pak M Yusuf,” pungkas Asri Hadi tanpa mau dikatakan jika ia memuji sosok Moeldoko. (Tim)