MultiNewsMagazine, Jakarta – Kementrian Pariwisata sudah memasuki Digital Destination & Nomadic Tourism. Destinasi dikenalkan lewat digital, di sosial media. Masyarakat diharapkan lebih mudah dalam mendapatkan serta mengakses informasi dengan strategi pemasaran, branding dan advertising menggunakan media digital, seperti Google, TripAdvisor, Baidu, Ctrip dan lainnya.
Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) pun menjajaki kerjasama dengan Kantor Kementrian Pariwisata. Kerjasama tersebut dalam bentuk dukungan dari media digital yang selama ini menjadi anggota AMDI untuk memberikan pemberitaan positif yang bisa menjadi penetrasi pasar wisata dunia.
Terus melakukan digitalisasi di semua lini, termasuk dengan memiliki tim serta sejumlah layar untuk memonitor dan menampilkan data informasi mengenai pemasaran mancanegara, serta memonitor perkembangan destinasi dan industri pariwisata nasional, kelembagaan serta SDM pariwisata. Pergerakan kedatangan wisman dan pergerakan wisatawan nusantara secara real up date dari seluruh pintu masuk dapat terpantau.
Tak hanya itu, koneks juga dengan imigrasi, Kementerian Pariwisata memungkinkan memiliki data secara real up date mengenai pergerakan wisatawan di Indonesia, termasuk originasi, usia dan jenis kelamin. Data inilah yang dibutuhkan untuk menganalisa pasar. Informasi kedatangan wisman dan pergerakan wisatawan nusantara secara real up date dari seluruh pintu masuk dapat terpantau.
“Gaya hidup masyarakat yang bergerak cepat dan bersentuhan langsung dengan internet menyebabkan model promosi digital sangat relevan untuk diaplikasikan,” ujar Don Kardono, Staf Khusus Kemenpar, bidang Komunikasi dan Media saat berdiskusi dengan pengurus Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) di ruang kerjanya, lantai 15, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, (23/05/18).
Pria yang sempat dikenal dengan tagline, smart reporting, yakni berupa berita-berita positif dan bukan iklan ini memaparkan kinerja Kementerian Pariwisata (23 Mei 2018) di hadapan Dewan Pembina AMDI Ahmed Kurnia Soeriawidjaja, Djono W. Oesman serta S.S. Budi Rahardjo (Ketua Umum), Edi Winarto (Sekjen) dan Asri Hadi (Bendahara).
Turut berdiskusi juga Koeshondo W. Widjojo (Ketua Bidang Organisasi), Toto (Ketua Bidang Kerjasama Pemerintahan) juga Tri Rahardjo (Ketua Bidang Advokasi dan Literasi AMDI) dan (Tim Ahli IT AMDI) Adhianto. Dari kantor Kementrian Pariwisata selain Staf Khusus Don Kardono juga hadir Guntur Sakti (Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata).
“Indonesia Wonderful” sudah dijalankan branding-nya melalui jaringan startup, media sosial dan media aplikasi dunia, dalam beberapa macam bahasa. Membranding destinasi wisata Indonesia melalui jaringan internasional untuk memberikan informasi tentang Indonesia kepada masyarakat internasional.
“Kami memanfaatkan banyak media sosial dunia, juga media digital seperti BBC, CNBC, CCTV, semua jaringan kami gunakan untuk membranding Indonesia Wonderful,” kata Don Kardono.
Setelah masyarakat internasional “ngeh” dan tertarik dengan kecantikan alam Indonesia dengan semua kemudahan dan infrastruktur pariwisata, barulah industri pariwisata selling.
“Dan kami menyiapkan aplikasi jualannya secara online, jadi calon wisawatawan cukup mengakses kepergian ke Indonesia dari mulai transportasi, akomodasi hingga pemandu wisata secara online,” katanya.
“Kami senang, Asosiasi Media Digital Indonesia mau ikut menjadi bagian dari promosi Pariwisata dan kemitraan di bidang media digital,” ujar Don Kardono.
Lewat organisasi semacam AMDI, seperti pesan pak Menteri, Don mengatakan memang harus terus dilakukan. Namun, “Kami juga punya ukurannya, dengan media massa anggota AMDI yang efektif.”
“Terima kasih atas kepercayaannya, basis anggota kami dari Forum Media Digital yang ada di medsos. Kami memiliki whitelist media massa, online kredibel dan patuh pada kode etik jurnalistik, dimana anggota kami para owner dan pimpinan media, jadi komitmennya jelas,” ujar S.S Budi Rahardjo, Ketua AMDI, yang juga CEO di Majalah Eksekutif dan Majalah Matra serta Pemred di online matranews.id serta eksekutif.id ini. (Red)
Photo Credit : Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) dengan para staff khusus Kementerian Pariwisata. | FILE/AMDI