Multinewsmagazine.com – Peristiwa aksi penggembokkan pintu gerbang SDN Utan Jaya, Cipayung oleh oknum yang mengaku ahli waris lahan yang ditempati SDN Utan Jaya, Cipayung, membuat banyak pihak merasa prihatin.
Mulyadi Pranowo selaku Ketua Aliansi LSM Pendidikan Kota Depok ikut angkat bicara menyayangkan insiden penggembokan sekolah sampai terjadi di Kota Depok.
“Saya sangat menyayangkan aksi penggembokan sekolah oleh pihak Ahli Waris. Kejadian tersebut tidak boleh terulang lagi, karena dipastikan akan mengganggu proses belajar siswa,” ucapnya kepada awak media multinewsmagazine.com, Minggu (11/5/2025).
Aktivis dunia pendidikan Kota Depok yang sangat dekat dengan para awak media ini juga menyoroti sikap bungkamnya pihak Disdik Kota Depok.
“Pemerintah Kota Depok khususnya pihak Disdik Kota Depok harus hadir dan menyelesaikan sengketa tersebut. Karena
Kedua belah pihak (pemerintah dan ahli waris) merasa merasa mempunyai hak atas tanah tersebut,” ujar Mulyadi Pranowo.
Mulyadi Pranowo selaku Ketua Aliansi LSM Pendidikan Kota Depok menyarankan agar melakukan musyawarah.
“Saya menyarankan agar mengedepankan musyawarah untuk penyelesaian polemik sengketa tanah SDN Utan Jaya Cipayung, karena dari sumber informasi yang kami terima, pihak ahli waris hanya minta lokasi tersebut dibeli. Bila benar masih milik hak ahli waris, berapa besar seandainya menyewa atau kontrak, karena sudah puluhan tahun dijadikan lokasi sekolah oleh pemerintah Kota Depok, bila dihitung sejak Kota Administratif Depok menjadi Kota pada 27 April 1999 sampai sekarang (26 tahun),” katanya.
Menutup percakapan, Mulyadi berharap bila memang tanah tempat berdirinya SDN Utan Jaya Cipayung sudah menjadi milik Pemerintah (sudah menjadi Asset) kota Depok, sebaiknya Pemerintah segera menjelaskan ke ahli waris atas kedudukan tanah dan bangunan sekolah tersebut.
“Menempuh jalur hukum sebaiknya upaya terakhir, setelah musyawarah tidak mencapai kesepakatan,” pungkasnya.