Multinewsmagazine.com – Sivitas akademika Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat terhadap 64 siswa SDN 10 Pagi Johar Baru, Jakarta Pusatm, untuk meningkatkan kesadaran anak-anak akan perilaku hidup bersih dan sehat melalui permainan ular tangga.
Kegiatan yang mengusung tema “Edukasi Kesehatan untuk Anak-anak Melalui Permainan Edukatif Ular Tangga di Kecamatan Johar Baru” itu merupakan inovasi sederhana yang lahir dari kepedulian akademisi terhadap pentingnya pola hidup sehat sejak dini, khususnya di wilayah padat penduduk dengan tantangan kesehatan lingkungan cukup tinggi.
Data menunjukkan bahwa banyak anak di Indonesia masih belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat secara optimal. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menyebutkan bahwa hanya sekitar 48,2 persen siswa sekolah di Indonesia yang melakukan cuci tangan dengan benar.
Yulial Hikmah, S.Si., M.Si., selaku ketua tim tersebut, menegaskan bahwa pendekatan yang menyenangkan adalah kunci agar pesan kesehatan benar-benar sampai ke anak-anak.
“Melalui permainan interaktif, anak-anak lebih mudah menyerap pesan penting tentang menjaga kebersihan diri, pola makan sehat, dan perilaku hidup bersih lainnya. Edukasi PHBS lewat ular tangga ini terasa ringan, tetapi efeknya bisa besar. Kami berharap agar mereka bisa terbiasa hidup sehat sejak dini, sehingga kelak tumbuh menjadi generasi yang sehat,” kata Yulial.
Dalam permainan Ular Tangga Kesehatan, yang dimodifikasi khusus, setiap kotak papan permainan tersebut berisi pesan edukatif, mulai dari cara mencuci tangan yang benar, membuang sampah pada tempatnya, hingga memilih makanan bergizi. Sebelum bermain, para siswa juga diajak menonton film animasi dan mengikuti sesi interaktif; sehingga edukasi berlangsung variatif dan tidak membosankan.
Permainan ular tangga dipilih karena sederhana, tidak membutuhkan alat khusus, dan masih akrab bagi anak-anak. Selain itu, pilihan permainan konvensional lebih sesuai dengan kondisi siswa. Tidak semua anak memiliki akses ke perangkat digital, sehingga permainan berbasis teknologi bisa menjadi kurang inklusif.
“Permainan tradisional ini mudah dimodifikasi menjadi media edukatif. Anak-anak bisa bermain secara berkelompok, berinteraksi, dan belajar kerja sama. Tidak hanya aspek kesehatan, tetapi juga keterampilan sosial mereka ikut berkembang,” tambah Yulial.
Mahasiswa Vokasi UI yang hadir juga tampil aktif sebagai fasilitator. Mereka mendampingi para siswa selama permainan, membangun interaksi yang hangat, sekaligus menjadi teladan sebaya. Kehadiran mahasiswa menjadikan suasana belajar lebih dekat dan penuh semangat.
Respons positif pun datang dari pihak sekolah. Eka Ratnasari, salah satu guru pendamping, menilai metode tersebut cukup bisa membuat anak-anak terlibat sepenuh hati.
“Mereka tidak hanya bermain, tetapi juga belajar hal-hal baru yang sangat bermanfaat. Kegiatan seperti ini membantu sekolah menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak dini, dan kami berharap anak-anak bisa menularkannya ke rumah maupun lingkungan sekitar,” tutur Eka.
Program pengabdian masyarakat tersebut menjadi bukti nyata kontribusi Vokasi UI dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi. Selain itu, inisiatif ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Melalui dokumentasi video dan permainan edukatif yang telah dikembangkan, manfaat kegiatan itu diharapkan dapat menjangkau lebih luas lagi. Bagi Vokasi UI, langkah kecil seperti menggelindingkan dadu di papan ular tangga bisa menjadi gerakan besar dalam membangun kesadaran sehat sejak usia dini.
