Terkait Pinjaman Rp 275 Milyar untuk Fly Over Margonda, HBS Mengingatkan : Depok Perlu Maju, Tapi Tetap Harus Waras Secara Fiskal 

Terkait Pinjaman Rp 275 Milyar untuk Fly Over Margonda, HBS Mengingatkan : Depok Perlu Maju, Tapi Tetap Harus Waras Secara Fiskal 

Multinewsmagazine.com – Dalam tulisannnya yang sangat menginspirasi dan mencerdaskan, Anggota Komisi C DPRD Kota Depok Dr. H. Bambang Sutopo,SEI, MM yang biasa disapa HBS mengatakan bahwa Pembangunan adalah kebutuhan. Mobilitas warga Depok setiap hari menghadapi tantangan yang semakin berat, dan kemacetan Margonda tidak bisa terus dibiarkan. Karena itu, gagasan pembangunan Flyover Margonda adalah ide yang patut dikaji serius.

“Namun, sebagai Anggota Komisi C DPRD Kota Depok yang membidangi infrastruktur dan pembangunan, saya perlu menegaskan bahwa pembangunan harus maju, tetapi kemampuan fiskal daerah juga harus waras. Apalagi jika pembiayaannya menggunakan pinjaman daerah Rp275 miliar,” kata HBS.

Lanjut HBS, “Sebagai wakil rakyat, tugas kami bukan hanya menyetujui pembangunan, tetapi memastikan bahwa setiap rupiah yang dipinjam benar-benar berbuah manfaat, tidak menjadi beban, dan tidak mengancam layanan publik dasar seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, banjir, dan perumahan rakyat.”

Politisi Senior PKS ini juga memberikan pendapatnya, ;

1. Depok Memang Butuh Infrastruktur Besar, Tapi Sesuai Prioritas

“Saya setuju bahwa jalan-jalan utama Depok memerlukan intervensi besar. Tetapi pembangunan flyover harus menjawab pertanyaan kunci: Apakah ini solusi terbaik dan paling efektif mengurai kemacetan? Bagaimana analisis lalu lintas dan dampak ekonominya? Apakah ini prioritas tertinggi dibanding persoalan krusial seperti banjir, sekolah, atau pelayanan dasar lainnya? Pembangunan besar tidak boleh sekadar berorientasi proyek, tetapi harus berorientasi manfaat jangka panjang,” ucap HBS.

2. Pinjaman Daerah Harus Dibatasi Secara Cermat

“PP 38/2025 memberikan ruang bagi daerah untuk melakukan pinjaman. Tetapi ruang ini bukan cek kosong. DPRD wajib memastikan, rasio utang daerah tetap aman; kemampuan bayar APBD tidak terganggu lima hingga sepuluh tahun ke depan; tidak ada pengurangan anggaran untuk pelayanan dasar demi menutup cicilan pinjaman.Kita ingin Depok maju, bukan Depok terbelit kewajiban finansial jangka panjang,” papar HBS.

3. Transparansi dan Kajian Teknis adalah Harga Mati

“Sebelum skema pinjaman ini dibahas lebih jauh, Pemkot Depok perlu membuka:.Feasibility Study (FS) lengkap, rancangan teknis dan desain detail, RAB secara transparan, skema pembebasan lahan, potensi risiko selama pembangunan. Saya sebagai anggota Komisi C DPRD Kota Depok akan menelaah seluruh aspek itu dengan sangat ketat,” jelas HBS.

4. Kami Ingin Depok Maju, Dengan Cara yang Aman

“Flyover Margonda bisa menjadi proyek strategis yang baik jika seluruh kajian dan kemampuan fiskal terpenuhi. Tetapi akan berbahaya jika dibangun dengan asumsi tergesa-gesa. Saya ingin memastikan kepada masyarakat bahwa DPRD Depok, khususnya Komisi C, berdiri di garis yang sama, mendukung pembangunan strategis, tetapi tidak akan memberikan persetujuan tanpa kajian yang matang, transparan, dan bertanggung jawab,” ungkap HBS.

“Depok harus terus tumbuh. Tetapi pertumbuhan itu harus ditopang fondasi keuangan yang sehat, prioritas yang benar, dan proses yang transparan. Jika Flyover Margonda terbukti layak, bermanfaat besar, dan tidak mengancam fiskal kota, maka saya siap mendukung. Tetapi jika kajian menunjukkan resiko besar atau manfaat yang tidak sebanding dengan beban APBD, maka saya akan berdiri di sisi publik untuk mengatakan, kita harus mencari alternatif solusi yang lebih baik.Sebagai Anggota Komisi C DPRD Depok, saya berkomitmen menjaga Depok tetap berkembang dan tetap sehat secara fiskal. Itu amanah publik yang harus kami jaga,” pungkas HBS.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *