CEGAH MENINGKATNYA GANGGUAN JIWA, RELAWAN PSIKOSOSIAL FAKULTAS PSIKOLOGI UI SIAP DAMPINGI PENYINTAS BENCANA BANJIR SUMATERA

CEGAH MENINGKATNYA GANGGUAN JIWA, RELAWAN PSIKOSOSIAL FAKULTAS PSIKOLOGI UI SIAP DAMPINGI PENYINTAS BENCANA BANJIR SUMATERA

Multinewsmagazine.com –  Pasca terjadinya bencana, seringkali yang dihitung adalah kerugian material serta berapa jumlah korban jiwa dan yang terluka. Bagaimana kondisi psikologis penyintas relatif kurang mendapat perhatian. Seringkali informasi tentang banyaknya kasus gangguan jiwa tidak terlaporkan.

Menjawab situasi tersebut, Senin (15/12), Laboratorium Intervensi Sosial & Krisis Fakultas Psikologi UI memberikan pembekalan Psychological First Aid (PFA) bagi Relawan Psikososial UI Peduli terdiri dari mahasiswa, dosen dan alumni dari berbagai fakultas di lingkungan UI. Sebanyak 62 peserta mengikuti kegiatan Pembekalan Psychological First Aid (PFA) bagj Relawan Psikososial UI Peduli yang berlangsung di Aula Gedung D Fakultas Psikologi UI.

Koordinator relawan Psikososial Fakultas Psikologi UI, Psikolog; Dr. Endang Mariani, M.Psi.,  menjelaskan bahwa pemberian ketrampilan PFA bagi relawan sangat dibutuhkan. “Dengan kehadiran relawan yang memiliki skill PFA, kami berharap dapat mencegah merebaknya kasus gangguan jiwa di kalangan penyintas. Enam puluh dua relawan Psikososial UI Peduli siap mendampingi penyintas bencana banjir Sumatera,” tegas Endang. Adapun fasilitator yang terlibat dalam pelatihan ini adalah Nathanael E.J. Sumampouw, M.Psi., M.Sc., Ph.D., Psikolog; Rahmi Dahnan, S.Psi., M.Pd., Psikolog dan Amarina Aryanto, M.Psi., Ph.D., menjadi fasilitator.

Dekan Fakultas Psikologi UI, Dicky C. Pelupessy, Ph.D., dalam arahannya menyampaikan, “Dukungan psikososial kepada mereka yang terdampak bencana adalah salah satu pemenuhan kebutuhan dasar di masa tanggap darurat seperti dinyatakan dalam UU Penanggulangan Bencana. Oleh karena itu, menyiapkan relawan dari sivitas akademika yang dibekali keterampilan memberikan layanan dukungan psikososial adalah hal penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar bagi komunitas yang terdampak bencana.”

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si., Psikolog., menyatakan bahwa sudah sejak awal masa tanggap darurat, relawan UI Peduli sudah melakukan berbagai kegiatan untuk membantu penyintas di tiga provinsi, baik di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. “Pada intinya, UI mendukung penuh kegiatan kerelawanan di berbagai kebencanaan, baik melalui inovasi medis, teknologi, maupun sosial,” ujar Hamdi.

Ketua Laboratorium Intervensi Sosial & Krisis Fakultas Psikologi, Dianti E. Kusumawardhani, M.Si., M.M., Ph.D., Psikolog., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program laboratorium yang dipimpinnya. “Bagaimana intervensi sosial dirancang untuk meningkatkan resiliensi penyintas agar dapat kembali berfungsi normal, merupakan salah satu tugas kami di respons kebencanaan,” jelasnya.

Ditambahkan oleh Endang, “PFA ibarat kotak P3K Psikologis, yang ‘built in’ di dalam diri individu. PFA atau pendampingan psikososial bukan ‘trauma healing’ dan dapat diterapkan oleh seluruh relawan, bukan hanya oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi. Sebaiknya semua relawan yang turun di situasi kebencanaan dan krisis, dibekali dengan ketrampilan PFA, sehingga paham bagaimana berinteraksi dengan penyintas, agar tidak memperparah beban psikologis yang dialami sebagai dampak bencana,” lanjutnya.

Sejak pagi hingga sore hari, para peserta tampak antusias mengikuti seluruh sesi, mulai dari pemaparan dasar-dasar PFA, sesi rawat diri dan teknik sederhana pelepasan stres, hingga diskusi mengenai peran PFA dalam kerja-kerja kerelawanan.

Salah satu peserta, Rahma Wati, yang keluarganya terdampak bencana Sumatera, menilai bahwa pelatihan ketrampilan PFA sangat dibutuhkan. “Keluarga saya terdampak. Bukan hanya kehilangan materi, namun juga kehilangan banyak kerabat yang meninggal dunia. Dalam situasi bencana, ketrampilan PFA sangat membantu untuk bersikap obyektif. Kehadiran relawan yang memberikan rasa aman dan penuh empati, adalah kehadiran yang menguatkan. Itu adalah inti PFA,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan relawan UI Peduli dapat lebih siap secara psikologis dan etis berbasis kearifan lokal, dalam memberikan dukungan psikososial kepada individu maupun komunitas yang terdampak situasi krisis.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *