Multinewsmagazine.com (8/10/2020) – Menuju ajang perhelatan Pilkada Kota Depok yang akan digelar pada 9 Desember 2020 nanti tampaknya sudah membuat suhu politik agak memanas.
Banyak manuver-manuver strategy politik dimainkan untuk menuju sebuah kemenangan.
Salah satu manuver politik yang tampaknya selalu dimainkan dalam ajang kompetisi bergengsi berkelas nasional maupun lokal salah satunya adalah memainkan isu gender.
Banyak kaum hawa yang termakan isu gender, tapi banyak pula kaum hawa yang mulai berpikir cerdas untuk tidak termakan isu politik genderistik.
Dalam ajang Pilkada Kota Depok, banyak kaum hawa tidak lagi mempersoalkan mengenai jenis gender tokoh calon pemimpin yang akan dipilihnya, mereka lebih melihat kualitas dan kapasitas diri dari sosok sang calon pemimpin Kota Depok.
“Silahkan melakukan kampanye yang menawarkan gagasan dan ide-ide untuk menjadikan Kota Depok menjadi lebih baik, bukannya melempar isu politik gender yang tidak mencerdaskan,” ujar Eva Yanti, kaum emak-emak Bedahan.
Menyoroti isu politik genderistik yang dimainkan saat kampaye Pilkada Kota Depok saat ini, Hajjah Qonita Luthfiah sebagai sosok perempuan tangguh yang berpengalaman dalam dunia perpolitikan di Kota Depok merasa sangat miris dan menyayangkan jika ada yang masih punya pola fikir genderistik.
“Ngak lah, sama saja lelaki dan perempuan. Lihat saja saya, jadi ketua DPC PPP Kota Depok, banyak lelaki jadi pengurus bersama saya. Biasa saja. Pak Mazhab yang senior juga dukung saya. Sekretaris DPC lelaki, Pak Ma’mun Abdullah, setara, kan,” ungkap Hajjah Qonita.