Multinewsmagazine.com (22/11/2020) – euforia Pilkada Kota Depok semakin terasa, warga masyarakat sangat antusias menonton acara Debat Publik Pilkada Kota Depok 2020 di Stasiun TV INews pukul 15.00 – 17.00 WIB tadi. Mereka ingin menyaksikan seberapa handal paslon yang didukungnya dalam laga debat publik tersebut.
Pada acara debat publik sore ini tersaji dengan jelas hidangan pertanyaan yang sangat sulit bagi para Paslon pemula, akan tetapi berbeda dengan Paslon Idris-Imam yang keduanya mempunyai jam terbang tinggi alias berpengalaman.
“Nonton debat publik Pilkada Kota Depok 2020 seperti menonton Bapak Bebek lagi mengajarkan anak-anak Bebek berenang, jelas sekali Paslon 2 lebih mempunyai jam terbang tinggi,” ujar Nufus, dosen salah satu kampus ternama di Kota Depok.
Pada sesi akhir debat, terlihat jelas Paslon 1 mulai grogi dengan beberapa jurus pertanyaan dari Paslon 2 yang mereka tidak mengerti, sehingga akhirnya Paslon 1 sering kali salah menjawab pertanyaan. Dalam istilah permainan olah raga, ‘pertahanan mulai jebol’.
Calon Wali Kota Depok, Pradi Supriatna terlihat malu ketika memberikan jawaban pertanyaan Calon Wali Kota Depok, KH. Mohammad Idris mengenai TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang dijawabnya dengan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) yang langsung diklarifikasi oleh KH. Mohammad Idris bahwa bukan PBB, melainkan TPB. Begitu pula Calon Wakil Wali Kota Depok, Afifah Alia tidak mengerti pertanyaan Calon Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengenai Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tingkat Madya Nasional dari Presiden Republik Indonesia yang diterima Pemkot Depok.Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Sustainable Development Goals disingkat dengan SDGs atau Global Goals adalah 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk keselamatan manusia dan planet bumi. Sedang Anugerah Parahita Ekapraya merupakan penghargaan yang diberikan pada kementerian/lembaga serta pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota yang dinilai telah berkomitmen dan mengimplementasikan strategi yang terkait dengan Pengarusutamaan Gender (PUG), Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA) di berbagai sektor pembangunan. Terdapat tiga kategori dalam APE, yang tertinggi kategori utama, disusul madya dan pratama. Penilaiannya berdasarkan penerapan strategi pengarusutamaan gender, pencapaian dan inovasi dalam perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, serta upaya untuk memenuhi hak anak.
Bisa dipastikan, pasca acara Debat Pilkada Kota Depok 2020 tadi sore, mempunyai dampak cukup besar bagi warga masyarakat Kota Depok untuk menentukan pilihan terbaiknya pada Pilkada Kota Depok, 9 Desember 2020 nanti.