Mantan Ketua DPRD Kota Depok Menilai Debat Publik Pilkada Kota Depok Kedua Semakin Meneguhkan Pilihan Warga Masyarakat Kepada Paslon Idris-Imam

Mantan Ketua DPRD Kota Depok Menilai Debat Publik Pilkada Kota Depok Kedua Semakin Meneguhkan Pilihan Warga Masyarakat Kepada Paslon Idris-Imam

 

Multinewsmagazine.com (2/12/2020) – Pasca debat publik Pilkada Kota Depok kedua, Senin 30 November 2020 lalu, jagat maya facebook diramaikan dengan beragam komentar warga net. Publik sangat menyayangkan betapa minimnya wawasan dari salah satu Paslon Wali Kota Depok 2020 yang kurang memahami tentang Pemerintahan Kota Depok.

“Bagaimana mau jadi Pimpinan tertinggi Pemerintahan Kota Depok, kalo dirinya tidak mengetahui perkembangan terupdate pemerintahan Kota Depok, baik itu capaian-capaian program kerja, prestasi-prestasi yang telah diraih Pemerintah Kota Depok, maupun permasalahan-permasalahan masyarakat yang sudah mendapat solusinya. Miris sekali sudah dua kali debat publik masih saja seperti ini tampilannya …,” ujar Yudi pengemudi Ojol.

Suguhan debat publik Pilkada Kota Depok 2020 yang diselengarakan oleh pihak KPUD Kota Depok terasa kurang greget untuk ditonton dan disimak. Seringkali pertanyaan dari Paslon 02, yang hanya dihadiri oleh Calon Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono dijawab salah oleh pihak Paslon 01, Pradi-Afifah. Tampaknya Paslon 01 hanya fokus pada lontaran kritikan-kritikan yang disampaikan tanpa data. Calon Wakil Wali Kota Depok, Afifah Alia sempat melontarkan kekesalannya kepada Calon Wakil Wali Kota Depok dari Paslon 02, Imam Budi Hartono, “pak Imam ini sukanya bikin singkatan-singkatan”, padahal beberapa singkatan tersebut sangat umum untuk kalangan birokrasi Pemerintahan Kota Depok.

Jadi kesimpulannya, dari dua kali debat publik yang digelar oleh KPUD Kota Depok, terlihat jelas Calon Wakil Wali Kota Depok, Afifah Alia tidak faham mengenai tata kelola pemerintahan, padahal sebagai salah satu calon pemimpin Kota Depok, seharusnya beliau belajar memahaminya. Sedangkan Pradi Supriatna selaku incumbent yang mencalonkan diri sebagai Wali Kota Depok 2020 sangat terlihat miris, sudah hampir empat tahun lebih beliau menjabat Wakil Wali Kota Depok, masih saja seperti bukan profil seorang incumbent. Pradi Supriatna sibuk dengan pernyataan-pernyataan berdasarkan asumsi-asumsi yang dibangunnya, sehingga selalu gagal faham dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Imam Budi Hartono. Padahal seharusnya Pradi Supriatna memahami benar tentang tata kelola Pemerintahan Kota Depok.

Kegiatan dua kali acara debat publik Pilkada Kota Depok 2020 yang diselenggarakan pihak KPUD Kota Depok sangat bisa menentukan pemenangan dari salah satu kontestan Debat Publik Pilkada Kota Depok 2020.

“Saya melihat acara Debat Publik kedua Pilkada Kota Depok kemaren semakin menunjukkan kualitas dan kesiapan Idris-Imam untuk memimpin Kota Depok kedepan. Mengacu kepada pembenahan-pembenahan lanjutan tentang hak-hak dasar warga masyarakat memperoleh pemerataan akses kesehatan, mempersempit kesenjangan ekonomi warga, dan lain-lain. Program Kartu Depok Sejahtera (KDS) adalah jawaban dari persoalan-persoalan dasar yang dihadapi warga masyarakat Depok di masa pandemi covid-19. Sementara pasangan Pradi-Afifah semakin terlihat rendahnya kualitas pemahaman-pemahaman mereka terhadap persoalan dasar warga Depok. Sangat aneh mereka punya program kesehatan gratis, tapi tidak faham tentang Universal Health Coverage. Debat kemarin itu menjadi pegangan bagi kita warga masyarakat Kota Depok untuk semakin meneguhkan pilihan politik kepada Paslon Idris-Imam,” jelas Rintis Yanto, Mantan Ketua DPRD Kota Depok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *