Multinewsmagazine.com (22/01/2021) – Wali Kota Depok Mohammad Idris saat menjadi narasumber dalam program Indonesia Newscast menyambut baik usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar pemerintah pusat mengambil alih kebijakan dan koordinasi penanggulangan Covid-19 di Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Hal tersebut dilandasi semakin tingginya okupasi tempat tidur rumah sakit, serta terus meningkatnya kasus Covid-19 di wilayah Jabodetabek.
“Kami terus terang untuk ide dari DKI Jakarta, tentang penanganan Covid-19 diintegrasikan oleh pemerintah pusat memang harus disambut positif oleh kita. Kerena secara konsepsi, Depok adalah bagian dari kota-kota penyangga lainnya,” ujar Mohammad Idris saat melakukan siaran langsung bersama CNN Indonesia, Kamis (21/01/21) malam.
Dalam paparan bertajuk “Indonesia Newscast”, dirinya mengatakan usulan serupa sudah pernah dilayangkannya kepada pemerintah pusat jauh sebelum Anies Baswedan mengemukakannya belakangan ini. Namun, saat itu Kota Depok masih mampu meningkatkan sarana-prasarana dan fasilitas penanganan.
“Sebetulnya kami dari Kota Depok sudah melayangkan surat sejak bulan Mei 2020. Tapi saat itu kami masih mampu menanganinya dengan baik, dan tidak menyangka akan selama ini juga,” ujar Mohammad Idris.
Mohammad Idris menilai, pemerintah pusat sudah saatnya turun tangan agar penanganan Covid-19 di Jabodetabek dapat terintegrasi lebih baik. Terutama terkait pengambilan kebijakan daerah dengan instansi terkait yang masih sering ditemukan kendala.
“Hal-hal seperti ini perlu kita perhatikan terkait kebijakan. Demikian juga masalah jam tutup, jam kegiatan usaha-usaha atau kegiatan masyarakat yang memang berbeda . Misalnya kami dengan Bogor dan Kota Bekasi, ini menimbulkan permasalahan,” ungkap Mohammad Idris.
Sementara terkait penanganan Covid-19, Mohammad Idris mengungkapan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah berkerja sama dengan rumah sakit untuk penambahan ruang ICU, yang saat ini sudah terdapat 74 tempat tidur. Selain itu, pihaknya sedang berkoordinasi dengan TNI AD untuk menggunakan Markas Kostrad Cilodong sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
“Tinggal menunggu dari instansi terkait di pusat, karena Kostad Cilodong merupakan otoritas dari Kepala Staff Angakatan Dasar (KASAD) sehingga kami akan berkomunikasi degan KASAD untuk ruang isolasi khususnya Orang Tanpa Gejala (OTG) dan gejala ringan,” jelas Mohammad Idris.