UI SELENGGARAKAN THE 9TH BIENNIAL INTERNATIONAL NURSING CONFERENCE (BINC) BAHAS PERAN PERAWAT DI ERA DIGITAL

UI SELENGGARAKAN THE 9TH BIENNIAL INTERNATIONAL NURSING CONFERENCE (BINC) BAHAS PERAN PERAWAT DI ERA DIGITAL

 

Multinewsmagazine.com – Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) menyelenggarakan The 9th Biennial International Nursing Conference (BINC) di The Margo Hotel, Kota Depok. Konferensi internasional ini ini dihadiri oleh 100 peserta dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Taiwan, dan Malaysia.

Dalam sambutan pembukaannya, Dekan FIK UI Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N., menekankan bahwa perawat merupakan pilar kesehatan terbesar di Indonesia, dengan jumlah mencapai 49% dari seluruh tenaga kesehatan. “Perawat tidak hanya mendukung dokter, tetapi memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan perawatan langsung, mendukung pemulihan pasien, serta menjaga kesehatan masyarakat,” kata Agus.

Lebih lanjut ia mengatakan, pentingnya perawat sebagai elemen sentral dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia dan dunia. “Perawat sering kali menjadi kontak pertama bagi pasien dan memainkan peran kunci dalam mendukung perawatan mandiri serta pengelolaan penyakit kronis. Mereka juga berperan sebagai edukator dalam mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit,” ujar Agus.

Untuk itu, konferensi internasional ini yang dilaksanakan pada Kamis (17/10) ini mengusung tema “Advancing Nursing Education and Practice for Future Global Health in Digital Health”. Menurutnya, hal ini relevan dengan perkembangan teknologi kesehatan global, termasuk telemedicine, kecerdasan buatan, dan pengelolaan kesehatan berbasis data.

Sementara itu, Ketua Panitia The 9th BINC Ns. La Rakhmat Wabula, S.Kep., M.Kep., mengatakan bahwa perawat perlu mengembangkan keterampilan baru dalam bidang kesehatan digital agar siap menghadapi tantangan global di masa depan. “Pendidikan keperawatan harus mampu menyiapkan perawat yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga cakap dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan,” kata Ns. La Rakhmat.

Pada pelaksanaanya, konferensi internasional ini mendatangkan sejumlah pembicara yang berpengaruh dalam dunia kesehatan dan teknologi digital, di antaranya Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Aryo Paramoragung, S.T., M.T; Guru besar Ulster University, Inggris, Prof. Hugh McKenna, CBE., PhD, B.Sc(Hons), RMN, RGN, RNT, DipN(Lond), AdvDipEd, FFN RCSI, FEANS, FRCN, FAAN, MEA; Guru besar Taipei Medical University, Taiwan, Prof. Kuei-Ru Chou, Ph.D., RN.; Guru besar Texas Woman’s University, USA Prof. Joan E. Edwards, Ph.D. CNS, RN, FAAN; Guru Besar National Cheng Kung University, Taiwan Prof. Mei Feng Lin, Ph.D., RN; Guru besar International Islamic University Malaysia, Assoc. Prof. Dr. Muhammad Kamil Che Hasan; dan pakar dari University of Manchester, Inggris Dr. Robert Griffiths.

Seiring dengan meningkatnya jumlah lansia dan kompleksitas penyakit di dunia, kebutuhan akan perawat yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan teknologi menjadi semakin krusial. “Kami berharap, The 9th BINC dapat mendorong kolaborasi antarnegara untuk menciptakan sistem pelayanan kesehatan global yang lebih efektif dan inklusif, dengan perawat sebagai ujung tombaknya,” kata Agus.

Melalui The 9th BINC, Agus menyampaikan bahwa FIK UI bertekad untuk terus memajukan peran perawat dalam era digital, memastikan bahwa profesi ini tetap relevan dan memiliki dampak yang signifikan dalam menciptakan layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih inklusif di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *