Multinewsmagazine.com – Rasanya belum lama kita semua memperingati Hardiknas yang jatuh pada 2 Mei 2025, dan masih di bulan Mei pula, dunia pendidikan Kota Depok berduka dan malu dengan adanya kasus dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh oknum guru kepada 7 orang siswi yang usianya masih dibawah umur.
Sosok seorang guru yang seharusnya menjadi sosok yang menginspirasi yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, mendukung pertumbuhan siswa, dan memberikan motivasi yang positif, malah membuat malu dunia pendidikan Kota Depok.
Oknum guru yang berinisial IW diduga telah melakukan tindakan asusila kepada 7 siswi yang merupakan anak didiknya di salah satu SMPN Favorit di Kota Depok. Diduga IW melakukan pelecehan dalam bentuk verbal dan fisik kepada 7 siswi. Dugaan tindak asusila terjadi kepada salah satu korban saat korban tengah mengikuti pesantren kilat pada saat Bulan Puasa 2025,
Kasus ini viral setelah postingan IG atas nama pelatih paskib yang berisi postingan tentang adanya pelecehan seksual terhadap siswa yang kemudian menjadi viral dan menggiring opini tentang pelecehan seksual fisik
Hari ini, Kamis (22/5/2025) orang tua siswi yang mengalami tindak asusila datang ke Polres Metro Depok yang secara resmi melaporkan perkara tersebut kepada penyidik Polres Metro Depok.
Kepada awak media multinewsmagazine.com, Kepsek Etti Kuswandarini memberikan klarifikasi dalam bentuk pers release.
PERS RELEASE
1.Pada tanggal 13 Maret 2025 wali kelas 7-7 menerima telepon dari PJ kelas mengenai video yang tersebar di WAG siswa tanpa walas, kemudian secara tidak sengaja salah satu orangtua murid sedang mengecek HP anaknya dan menemukan video tersebut . Video ini adalah percakapan hasil rekaman Voice Note WA yang di jadikan Video dengan subtitle isi percakapan.
2.Walas dan Guru BK menyampaikan hal ini Kepada KS pada hari tersebut , selanjutnya KS melakukan pemanggilan terhadap Bapak Ira dan siswi (V) untuk melakukan klarifikasi terhadap video percakapan tersebut dihadiri walas 7-7 dan dua orang PJ kelas 7-7. Hasil pertemuan ini menghasilkan keputusan bahwa masalah telah selesai secara kekeluargaan, namun tidak ada bukti tertulis bahwa maslah ini telah selesai. a
Masalah ini kembali mencuat seteah postingan IG atas nama pelatih paskib yang berisi postingan tentang adanya pelecehan seksual terhadap siswa yang kemudian menjadi viral dan menggiring opini tentang pecehan seksual fisik yang berakibat menghancurkan masa depan anak seolah telah terjadi hubungan seksual faktanya adalah pelecehan verbal.
TINDAKAN YANG SUDAH DIMBIL KS SELAKU PIMPINAN
Telah melakukan pembinaan dan membuat Surat Peringatan pertama ( SP 1 ) pada tanggal 10 April 2025. Kemudian terlihat adanya perubahan sikap dan perilaku dan ucapan kepada anak.
KS meminta yang bersangkutan untuk memeriksakan jiwanya ke Psikiater
Pada tanggal 21 Mei 2025, membuatkan surat permintaan kesehatan jiwa ke Psikiater untuk yang kedua kali terkait dengan adanya kejadian viral ybs.
Pada tanggal 22 Mei membuat surat peringatan ke dua ( SP 2 ) terkait denga video percakapan yang viral tsb.
Sepengetahuan KS selama memimpin sekolah ini, hanya memahami kejadian yang viral ini, saja, mengenai kejadian kejadian sebelumnya diluar pengetahuan KS.
Semua masih dalam proses dan kami masih berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan.
Diujung percakapan, Etti berharap semoga kasus ini segera dapat diselesaikan dengan baik.
“Harapan saya semoga kasus ini segera dapat diselesaikan dengan baik, kami selaku pihak sekolah juga agar dapat kembali beraktivitas dengan nyaman, karena tugas-tugas kami kedepannya masih sangat banyak dan semua itu harus kami hadapi dengan sungguh-sungguh dan serius,” pungkas Etti.






