Multinewsmagazine.com – Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, menyampaikan pidato kunci (keynote speech) dalam 2025 World University President’s Forum (WUPF), pada Sabtu (8/11), di Tiongkok.
Pertemuan rektor seluruh dunia tersebut dibuka oleh Ren Youqun selaku Wakil Menteri Pendidikan Tiongkok, dan diikuti oleh para rektor dan presiden universitas seluruh dunia. Acara ini juga dihadiri pimpinan lembaga internasional yang memiliki perhatian terhadap dunia pendidikan seperti UNESCO dan World Bank.
Dalam pertemuan tersebut, Prof. Heri menyampaikan pidato berjudul “Navigating the Age of Intelligence: Universitas Indonesia’s Path Toward Human-Centred, Ethical and Responsible AI in Higher Education”. Pidato ini mengukuhkan kemajuan penerapan kecerdasan buatan yang tidak mengabaikan etika dan tanggung jawab akademik di Universitas Indonesia.
“Kecerdasan buatan kita manfaatkan dalam pengajaran, penelitian, dan pemeriksaan kejujuran akademik karya ilmiah oleh mahasiswa UI. Selain itu, UI juga aktif mengembangkan model-model baru AI untuk keperluan pendidikan, seleksi mahasiswa, sistem pemantauan kesehatan, dan bahkan pengembangan teknologi yang mendorong pertumbuhan industri baru perusahaan rintisan (startup) di UI,” ujar Prof. Heri.
Kehadiran Prof. Heri dalam WUPF sekaligus menutup kunjungannya ke Tiongkok. Dalam 7 hari, UI telah membangun kerja sama strategis dengan 7 universitas dan 1 mitra raksasa industri. Berbagai kesepakatan bersama (MoU) dan perjanjian kerja sama (LoI) dengan universitas terbaik dunia di Tiongkok telah dibuat, di antaranya dengan Peking University (peringkat 14 dunia), Tsinghua University (peringkat 17), Shanghai Jiaotong University (peringkat 47), Zhejiang University (peringkat 49), dan Tongji University (177).
Di momen yang sama, Prof. Heri juga mengirimkan para dekan untuk menjalin kerja sama dengan China Foreign Affairs University (institusi khusus pendidikan diplomat luar negeri Tiongkok), Tianjin University (kuat di bidang keteknikan), dan Fudan University (kuat di bidang sosial humaniora).
Kerja sama ini menghasilkan segitiga emas pengembangan teknologi berupa laboratorium smelter di UI. Nantinya, UI akan menyediakan lahan dan bangunan, Tsinghua University menyediakan konsultan ahli, dan Huayou Group membangun infrastruktur dan peralatan. Kerja sama ini melatih para ahli Indonesia untuk transfer teknologi hilirisasi industri pertambangan serta mendorong Indonesia membangun ekosistem pengembangan baterai secara mandiri.






