Film Asia Bertema Survival Games

Squid Game merupakan original series dari Netflix yang baru asal Korea Selatan. Menampilkan Lee Jung-jae sebagai pemeran utamanya, serial ini membawa penonton dalam kisah deretan orang yang terlilit masalah keuangan dan diminta untuk bermain dengan raihan cash berjumlah besar.

Berbeda dengan lainnya, format series berjumlah sembilan episode ini membuat pembangunan karakter dan plot tampak tidak tergesa-gesa. Diimbangi dengan violence dan elemen-elemen dewasa lainnya, serial ini cocok untuk dinikmati bagi yang sudah cukup umur.

BACA JUGA: 25 Rekomendasi Film Jepang Terbaik yang Tak Kalah dari Film Hollywood

Film Asia bertema survival games yang masih tergolong baru adalah Signal 100 rilisan 2019 lalu. Film dengan permainan maut ini diadaptasi dari manga berjudul sama karya Arata Miyatsuki dan disutradarai oleh Lisa Takeba.

Cerita sendiri berpusat pada salah seorang siswi dan sahabatnya di hari-hari terakhirnya sebagai siswa SMA. Akan tetapi, mereka berdua bersama siswa-siswi lainnya dipaksa untuk menjalani permainan maut yang membuat mereka bunuh diri bila melakukan beberapa tindakan khusus. Selain itu, permainan hanya akan berakhir bila tersisa satu peserta saja.

BACA JUGA: Punya Durasi Lebih Panjang, Ini 7 Film Indonesia yang Miliki Extended Version

Takashi Miike merupakan salah satu sineas Jepang yang terkenal dengan deretan film sadisnya. Salah satu di antaranya adalah Kamisama no Iutoori, atau yang lebih terkenal dengan judul As the Gods Will rilisan 2014 lalu. Kisahnya sendiri berpusat pada beberapa siswa yang dijebak di satu ruangan untuk menjalani beragam permainan di sekolah, yang nantinya akan membuat tubuh pemain meledak bila melanggar peraturan permainannya.

Seperti beberapa film garapan Takashi Miike lainnya, As the Gods Will tetap mampu membuat penonton ngilu karena kesadisannya yang di luar batas wajar. Akan tetapi, latar sekolah dan hadirnya beberapa karakter menarik membuat penceritaannya tampak lebih menghibur sampai saat ini.

Jepang terkenal sebagai salah satu negara penghasil film Asia bertema survival games yang paling populer. Tokyo Slaves yang dirilis pada tahun 2014 juga tak luput dari deretan tersebut. Diarahkan oleh Sakichi Sato dan diadaptasi dari manga berjudul Doreiku karya Shin’ichi Okada, film ini menampilkan cerita kakak-adik yang dibawa dalam permainan survival penuh ketegangan.

Berbeda dengan beberapa film survival games lainnya, Tokyo Slaves hadir dengan premis yang cukup unik. Alih-alih saling membunuh, kontestan dalam permainannya justru diminta untuk menanamkan satu alat, yang nantinya dapat memperbudak targetnya. Walau unik, film ini kurang diminati kala perilisannya.

Masih ada beberapa film Asia bertema survival games lainnya yang layak masuk watchlist. Salah satunya adalah X Game yang tayang di bioskop Jepang pada 2010 lalu. Disutradarai oleh Yohei Fukuda, film yang menampilkan Haruka Nakagawa sebagai salah satu pemerannya ini berkisah tentang Hideaki dan beberapa teman kelasnya yang terbangun di sekolah masa kecilnya dan dipaksa untuk menyiksa satu sama lain.

Walau tetap tampil dengan kesadisan yang penuh darah, X Game sendiri tidak jauh berbeda dengan berbagai film bertema survival games lainnya. Akan tetapi, penanganan film ini yang bernuansa B-movie membuatnya terasa kurang menonjol bila dibanding film-film lainnya.

Film Asia bertema survival games umumnya diadaptasi dari manga yang mengusung konsep serupa dalam penceritaannya. Death Tube yang rilis di tahun sama seperti X Game juga termasuk sebagai salah satunya, yang berkisah tentang sekelompok orang yang melakukan siaran langsung sembari melakukan pembunuhan di depan layar.

Berbeda dengan beberapa film lainnya, Death Tube ini membawa para pemainnya untuk melakukan pembunuhan dalam live show demi mendapatkan viewers terbanyak. Konsep absurd seperti ini membuatnya tampak unik namun tetap gila di benak penonton.

Jauh sebelum berbagai film Asia bertema survival games bermunculan, ada Battle Royale di tahun 2000 silam yang jadi pencetus sejatinya. Diarahkan oleh Kinji Fukasaku, film thriller ini berkisah tentang pemerintahan Jepang di masa depan yang menangkap siswa-siswi satu kelas dan memaksa mereka untuk membunuh satu sama lain di tempat antah berantah.

Konsep free-for-all deathmatch yang menampilkan ragam karakter dengan cerita menarik ini membuat Battle Royale ini merevolusi sinema dan pop culture. Film ini pula yang mendorong berbagai sineas dan penggiat industri lainnya untuk menelurkan berbagai konten dengan konsep serupa.