Multinewsmagazine.com – Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengikuti kegiatan Salat Tarawih Keliling (Tarling) Ramadan Tingkat Kota Depok di Masjid An-Najat, Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Jumat (31/03/23) malam.
Pada kesempatan itu, dirinya mengajak seluruh orang tua yang memiliki anak berusia 0 – 59 bulan untuk ikut menyukseskan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Kegiatan ini akan dilaksanakan serentak se-Jawa Barat mulai Senin (03/04/23).
Menurutnya, Sub PIN Polio akan berlangsung dua tahap. Putaran pertama dimulai 3 – 9 April 2023 untuk putaran pertama, lalu pada 15 – 21 Mei 2023 untuk putaran kedua.
“Targetnya 95 persen dari 200 ribu lebih balita Kota Depok, dan harus selesai seminggu, pelaksanaannya di Posyandu, klinik swasta, Puskesmas, rumah sakit dan itu gratis,” katanya.
Kiai Idris mengimbau masyarakat agar tidak takut memberikan vaksin polio untuk anaknya. Sebab, pemberian vaksin Polio ini ditetes melalui mulut ke balita untuk mencegah penyakit, sekaligus penularan polio, yaitu penyakit saraf yang bisa menimbulkan kelumpuhan permanen.
“Jangan takut duluan disuntik, ini di tetes melalui mulut lalu selesai,” paparnya.
Kiai Idris menyebut, penyakit Polio menular pada anak-anak. Seperti diketahui telah ditemukan kasus Polio pada anak usia 4 tahun di Kabupaten Purwakarta, sehingga hal ini menetapkan Provinsi Jawa Barat status Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Polio ini menular untuk anak-anak, dan sekarang ini jenisnya baru (virus Polio),” ungkapnya.
“Makanya kita antisipasi dulu lebih baik daripada satu dua anak terkena sehingga menyebar, dan pemulihannya sulit, sebab terjadi kelumpuhan pada anak,” ucap Kiai Idris.
Saat Tarling itu jugA, Kiai Idris mengingatkan masyarakat agar tidak tertipu oknum yang mengatasnamakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang menjanjikan bantuan hibah kepada perorangan dan lembaga. Apalagi meminta sejumlah uang muka, karena hal tersebut tidak benar.
“Ada beberapa orang terpelajar yang sempat tertipu, ini sampai Rp 100 juta, ini tolong menjadi perhatian sebab orang terpelajar saja tertipu,” ungkapnya.
Kiai Idris menuturkan, hibah yang diberikan pemerintah kepada lembaga atau perorangan tidak akan ada potongan. Baik itu langsung dari pemerintah, atau melalui anggota legislatif dan sebagainya.
“Makanya kita perlu sosialisasikan, tidak ada minta-minta duit (uang) dari pemerintah,” tandasnya.