Gubernur Jabar Menilai Hari Pertama Pelaksanaan PSBB Di Kota Depok Belum Maksimal

Gubernur Jabar Menilai Hari Pertama Pelaksanaan PSBB Di Kota Depok Belum Maksimal

Multinewsmagazine.com (15/4/2020) Dengan didampingi Walikota Depok Mohammad Idris, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hari ini melakukan pemantauan langsung pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar di beberapa pos check point di Kota Depok.

Beberapa pos check point yang dipantau beliau yakni di wilayah Cilodong yang merupakan perbatasan antara Depok dengan Kabupaten Bogor, pos check point di jalan Kerinci, Sukmajaya dan beberapa titik pos check point lainnya di Kota Depok.

Gubernur Ridwan Kamil menilai pelaksaan PSBB hari pertama di Kota Depok belum maksimal, masih banyak masyarakat yang melanggar dan lalu lalang di beberapa ruas jalan di Kota Depok.

“Menurut hasil riset Universitas, kalau PSBB ini dijalankan dengan disiplin, maka akhir Juni sudah memasuki trend turun. Akan tetapi, bila PSBB tidak diikuti oleh perusahaan yang masih bandel, dan mereka tidak melakukan jaga jarak, hal itu mungkin akan menyebabkan isu Covd-19 masih akan berlangsung setelah bulan Juni,” tutur Ridwan Kamil.

Menurut Ridwan Kamil, kepolisian sudah mendirikan pos-pos penjagaan untuk memeriksa warga yang berkegiatan di jalan. Bagi warga masyarakat yang melanggar, maka akan mendapat surat teguran.

“Kepada mereka yang melanggar aturan, yaitu mereka yang tujuannya tidak jelas, bukan kelompok yang termasuk di 8 (profesi) zona pengecualian PSBB, seperti (bidang) logistik, pangan, kesehatan, itu nanti akan diberi surat peringatan yang disebut blangko teguran, seperti surat tilang,” tegasnya.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengakui banyak warganya yang masih melakukan pelanggaran aturan PSBB di Kota Depok. Pelanggaran yang dilakukan masyarakat seperti nongkrong di warung dan banyak warga yang tidak mengunakan masker.

Maka dari itu, ia menilai PSBB di hari pertama masih banyak masalah dan meminta Satpol PP Kota Depok untuk menindak secara merata di masyarakat. “Masih banyak masalah, harus dievaluasi,” ucap Idris. (Erna Multiningsih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *