PP IPNU Gelar Sosialisasi : “Bahaya Hoax dan Urgensi Literasi Media Bagi Pemilih Pemula”

(Lamongan, 24 Maret 2023) PP IPNU gelar sosialisasi literasi digital guna memproteksi kader dari bahaya hoax dan memberikan pemahaman terhadap kader tentang urgensi literasi media dikalangan pemilih pemula. Kegiatan ini berlangsung di aula Nurul Fattah Solokuro Kabupaten Lamongan.

Kegiatan ini dilaksanakan PP IPNU bekerjasama dengan KOMINFO RI, PW IPNU Jawa Timur dan PC IPNU Lamongan sehingga dapat mengumpulkan 1000 peserta dalam satu kali kegiatan sosialisasi. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sayid Abdul Walid (Koordinator Dakwah dan Jaringan Pesantren PP IPNU).

Sayid Abdul Walid (Koordinator Dakwah dan Jaringan Pesantren PP IPNU) dalam sambutannya dia menyampaikan pentingnya kegiatan sosialisasi ini untuk terus dilakukan pada era tahun politik. “Dalam konteks politik, hoax dapat mempengaruhi pandangan dan pilihan pemilih, sehingga berdampak pada hasil pemilihan yang tidak demokratis. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk terus dilakukan guna memproteksi para pemilih pemula dari bahaya hoax di tahun politik.”

Dalam konteks bermedia digital dia juga manyampaikan bahwa kecakapan literasi media adalah bentuk proteksi diri dari hoax. Literasi media adalah kemampuan untuk memahami dan mengakses informasi dengan kritis dan objektif, serta mampu membedakan informasi yang benar dan tidak benar. “Dengan literasi media yang baik, pemilih pemula dapat menghindari terjebak dalam informasi yang tidak benar atau manipulatif yang dapat mempengaruhi keputusan politik mereka.” Sayid Abdul Walid (Jum’at, 24 Maret 2023)

Kegiatan ini berlangsung 3 jam dengan konsep talkshow seminar dari tiga narasumber yang dihadirkan. Narasumber yang mengisi pada acara kegiatan tersebut adalah Ahmad Zainul Hasan (Bendahara Umum PP IPNU), Muhammad Nur Alfian (Direktur Media LPP PWNU Jawa Timur), dan Muhamma Irfan Maulana (Ketua PW IPNU Jawa Timur).

Ahmad Zainul Hasan (Bendahara Umum PP IPNU) dalam kesempatannya dia menghimbau kepada seluruh peserta untuk selalu berpikir kritis dalam menyerap berita atau menerima informasi “Jangan langsung mempercayai semua informasi yang Anda baca. Alih-alih, berpikir kritis dan mempertanyakan sumber informasi dan kebenaran informasi tersebut. Dengan berpikir kritis, Anda dapat melindungi diri dari berita hoax dan informasi palsu.”

Muhammad Nur Alfian (Direktur Media LPP PWNU Jawa Timur) dalam kesempatannya dia beberkan alasan mengapa literasi media sangat penting bagi pemilih pemula. “Dengan literasi media yang baik, kita dapat menyaring informasi yang berlebihan dan memilih informasi yang relevan dan bermanfaat. kita juga dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat dan efektif.

Muhammad Fakhrul Irfansyah (Ketua PW IPNU Jawa Timur) pada kesempatannya dia bagikan beberapa tips agar menjadi pemilih pemula yang cerdas antara lain :

Kenali calon kandidat: Ketahui latar belakang, pengalaman, serta pandangan politik dari calon kandidat yang akan Anda pilih. Anda bisa mencari informasi tersebut dari berbagai sumber, seperti internet, media sosial, maupun pertemuan dengan calon kandidat langsung.

Tinjau visi dan misi calon kandidat: Perhatikan visi dan misi dari calon kandidat, serta rencana dan program yang akan dijalankan. Pastikan program dan rencana tersebut sesuai dengan kebutuhan dan harapan Anda.

Perhatikan integritas calon kandidat: Pilihlah calon kandidat yang memiliki integritas yang baik dan bersih dari korupsi dan tindakan tidak etis lainnya.

Diskusikan dengan keluarga dan teman: Diskusikan dengan keluarga dan teman mengenai pilihan Anda. Dengan berdiskusi, Anda bisa mendapatkan sudut pandang yang berbeda dan memperdalam pemahaman Anda terhadap calon kandidat.

Gunakan hak pilih Anda: Pergi ke tempat pemungutan suara pada hari pemilihan dan gunakan hak pilih Anda. Jangan lupa membawa identitas diri dan tanda pengenal yang sah.

Pantau hasil pemilihan: Setelah melakukan pemilihan, pantau hasil pemilihan dan kembangkan pemahaman Anda terhadap proses pemilihan dan sistem politik yang berlaku.

Kegiatan ini ditutup dengan do’a oleh Agus Reza Alakhsan (Aktivis Literasi Islam Jawa Timur) dan buka puasa bersama seluruh peserta.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *