RIDMA Foundation Dorong Pemilihan Kepala BNN yang Berkompeten dalam Penanganan Narkoba

Foto: Budi Jojo, Ketua Umum RIDMA Foundation bersama Asri Hadi, seorang Aktivis Bahaya Narkoba. (Doc.Ist)
Foto: Budi Jojo, Ketua Umum RIDMA Foundation bersama Asri Hadi, seorang Aktivis Bahaya Narkoba. (Doc.Ist)

MultiNewsMagazine.com – RIDMA Foundation, sebuah LSM anti-narkoba yang diperkuat oleh anggota dari berbagai latar belakang jurnalistik, secara tegas mendesak Presiden Joko Widodo untuk menunjuk seorang Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang memiliki pemahaman mendalam mengenai permasalahan narkoba di Indonesia, Jakarta (17/11/23).

Dengan rencana pensiun Komjen Petrus Reinhard Golose, Kepala BNN yang saat ini menjabat, RIDMA Foundation mengingatkan pentingnya menetapkan pemimpin baru yang tidak hanya memiliki pengalaman di kepolisian, tetapi juga memahami dampak narkoba secara komprehensif di tengah masyarakat.

Asri Hadi, seorang Aktivis Bahaya Narkoba yang terlibat sejak Bakolak Inpres 71, menekankan bahwa pemimpin baru BNN harus memiliki pemahaman mendalam mengenai isu narkoba tanpa bermain-main. Dua kepemimpinan sebelumnya di BNN dianggap kurang memahami dan tidak memiliki latar belakang yang kuat dalam pencegahan serta pemberantasan narkoba.

Budi Jojo, Ketua Umum RIDMA Foundation, menyoroti kinerja BNN yang dinilai “melempem.” Dia mencatat bahwa meskipun anggaran besar dialokasikan untuk fasilitas pejabat, BNN kurang melibatkan LSM dan masyarakat, sehingga kinerjanya terlihat kalah dengan Kepolisian dalam upaya pemberantasan narkoba.

Jojo juga memberikan sorotan terhadap karir di internal BNN yang dianggap tidak adil, terutama bagi sipil yang sudah lama berkontribusi di BNN. Posisi yang semestinya diisi oleh individu yang memahami masalah narkoba diklaim terisi oleh “aparat cokelat” yang tidak memiliki pemahaman dan vakum dalam menangani permasalahan narkoba.

RIDMA Foundation berharap agar rekomendasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk posisi Kepala BNN menghasilkan pemimpin yang benar-benar memahami permasalahan narkoba dan struktur organisasi BNN.

Jojo menambahkan, “Kami berharap agar Kepala BNN yang baru dapat lebih tegas dalam memerangi sumber peredaran narkotika dan obat berbahaya di Indonesia.”

LSM ini juga menekankan pentingnya melibatkan unsur NGO, ulama, dan jurnalis dalam memetakan titik-titik rawan penyaluran narkotika serta melakukan pengawasan ketat di tempat-tempat tersebut.

Dalam rilisnya, RIDMA Foundation menyerukan agar BNN melakukan kajian mendalam terkait faktor penyebab masih maraknya penggunaan narkotika dan obat terlarang di Indonesia. Mereka juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama berperan aktif dalam memerangi peredaran narkotika, sambil mendesak BNN dan pemerintah daerah untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *