[ad_1]
Satu September 2021 menandai hari pertama pembukaan sekolah-sekolah di banyak negara di dunia setelah hampir 18 bulan tutup.
Di India, pihak berwenang telah memberikan lampu hijau untuk membuka kembali sebagian sekolah meskipun ada kekhawatiran dari beberapa orang tua dan tanda-tanda bahwa jumlah kasus baru COVID-19 meningkat lagi.
Sekolah dan perguruan tinggi di setidaknya enam negara bagian di negara itu dibuka kembali secara bertahap dengan memberlakukan sejumlah protokol kesehatan.
Di New Delhi, semua staf harus divaksinasi dan kapasitas kelas dibatasi hingga 50 persen. Di ibu kota hanya siswa kelas sembilan sampai 12 yang diizinkan hadir di kelas pada awalnya, meskipun itu tidak wajib.
Jumlah kasus baru harian telah turun tajam sejak puncaknya Mei lalu, sewaktu lebih dari 400.000 kasus baru dilaporkan setiap harinya. Tetapi pada hari Sabtu, India mencatat 46.000 kasus baru, tertinggi dalam hampir dua bulan.
Tahun ajaran baru juga dimulai di Israel, Rabu (1/9), di mana sekitar 2,4 juta siswa kembali ke kelas meskipun negara itu kini masuk dalam daftar negara dengan tingkat infeksi tertinggi di dunia karena varian delta yang menular dengan cepat.
Israel berharap dapat menahan penyebaran varian delta di sekolah dengan memberlakukan secara intensif tes virus cepat dan mewajibkan para guru menjalani vaksinasi. Menurut keputusan pemerintah, pegawai sistem pendidikan yang tidak divaksinasi harus menjalani tes virus dua kali seminggu.
Di kota-kota yang terdaftar “merah” karena jumlah kasus yang tinggi, para siswa kelas delapan hingga 12 dapat bersekolah hanya jika lebih dari 70 persen siswa dalam sebuah kelas telah divaksinasi. Jika kurang dari 70 persen, para siswa terpaksa menjalani proses pembelajaran daring.
Taiwan membuka sekolah-sekolah pada 1 September setelah memulai tahun ajaran baru dengan kelas-kelas online pada pertengahan Mei lalu.
Sejumlah jajak pendapat menunjukkan, kebanyakan orang tua ingin anak mereka kembali bersekolah ketimbang mengikuti kelas online.
Indonesia memulai pembelajaran tatap muka (PTM), Senin lalu (30/8). Sebanyak 610 dari 8.900 sekolah di Jakarta mulai menghadirkan para siswa mereka di kelas setelah mendapat izin dari pemerintah setempat. Dinas Pendidikan DKI menargetkan seluruh sekolah di ibu kota sudah menggelar PTM paling lambat Desember mendatang. [ab/uh]
[ad_2]
Source link