Ada Makna Apa Dibalik Cium Tangan Gatot Pada SBY

Ada Makna Apa Dibalik Cium Tangan Gatot Pada SBY

Telegraf, Jakarta – Relawan Gatot Nurmantyo untuk Rakyat (GNR) menilai sikap mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang mencium tangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan sesuatu yang wajar. Hal itu menunjukkan sikap hormat Gatot kepada orang tua dan senior.

Kalaupun publik mengaitkan sikap Gatot dengan persiapannya mengikuti Pilpres 2019, juga dinilai sebagai hal wajar. Pasalnya, SBY merupakan ketua umum dari parpol yang berhak mengajukan calon presiden (capres) dan Gatot adalah tokoh nasional yang siap menjadi capres.

Meski demikian, Relawan GNR menilai cium tangan tersebut tidak ada terkait dengan Pilpres 2019 dan hanya bagian dari silaturahmi saat berbuka puasa bersama dengan tokoh-tokoh bangsa.

Hal tersebut disampaikan Ketum GNR, Dondi Rivaldi di Jakarta, Minggu (03/06/18), menanggapi beredarnya foto Gatot mencium tangan SBY. Gatot mencium tangan SBY saat acara buka puasa bersama di kediaman bos Trnas Corp dan Bank Mega, Chairul Tanjung di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (02/06/18).

“Kami GNR berpandangan momen itu adalah sikap Pak Gatot yang menghormati orang tua dan senior di TNI. Pasti ada penilaian ini berkaitan dengan pilpres, padahal momen pertemuan dan silaturahmi bisa terjadi kapan saja,” katanya.

“SBY dan Gatot lahir dari institusi yang sama, yakni TNI. Apalagi, Gatot pernah menjadi kepala staf TNI Angkatan Darat (AD) saat SBY menjabat presiden,” imbuhnya.

“Mungkin saja momen cium tangan sebagai tanda hormat Pak Gatot kepada Pak SBY. GNR melihat ini adalah silaturahmi para tokoh bangsa di bulan Ramadan yang penuh berkah. Semakin sering silaturahmi, maka akan positif untuk bangsa Indonesia,” jelasnya.

Saat ditanya peluang Gatot diusung Partai Demokrat, Dondi menyatakan pihaknya masih mencermati dinamika politik nasional yang masih dinamis.

“Kami melihat dari berbagai survei, elektabilitas Pak Gatot selalu meningkat dan trennya cukup positif,” pungkasnya.

Apa Kata Demokrat?

“Itu silaturahmi, buka puasa bersama di kediaman Chairul Tanjung,” ucap Kepala Divisi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

“Namanya tokoh-tokoh bangsa bertemu, maka wajar yang dibicarakan adalah situasi bangsa, meski acara tersebut adalah buka puasa bersama. Karena memang tidak mudah mempertemukan tokoh tokoh bangsa, maka momen ini jadi momen yang bagus untuk berbincang,” katanya.

Sementara Kadiv Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari menyebut sikap Gatot kepada SBY adalah sikap junior kepada senior di TNI.

“Senior dan junior hubungan yang sudah terbangun sejak di TNI,” terangnya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Gatot memang pernah bicara dia merasa berterima kasih kepada SBY karena diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) saat SBY masih berkuasa.

“Semuanya baik-baik. Saya selalu komunikasi. Yang jadikan saya KSAD Pak SBY kok,” ucap Gatot di acara buka puasa di rumah dinas Fahri Hamzah di Jalan Afrika Selatan, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (25/05/18). (Red)


Photo Credit : Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mencium tangan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kedua tangan Gatot memegang lembut jemari kanan SBY. Mulutnya mencium tangan Presiden ke-6 RI itu. Momen ini terjadi saat buka bersama di kediaman Chairman Trans Corp, Chairul Tanjung, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6/2018). FILE/Dok/Ist. Photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *